Anak didik melakukan praktik Wukuf. (Rabitha)


DIWEK – Haji yang menjadi rukun Islam kelima ternyata sangat menarik dilakukan oleh anak didik jenjang TK. Seperti acara gagasan pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia IGTKI-PGRI Kecamatan Diwek yang berhasil melaksanakan praktik manasik haji dengan jumlah peserta sebanyak 1.150 anak didik, pada Sabtu (25/2) bertempat di Lapangan Upacara Kecamatan Diwek.

Baca Juga: Relaksasi Pikiran Stres dengan Cepat

Ketua Panitia Gebyar Manasik Haji, Sri Mamlu’ah, S.Pd. menerangkan bahwa acara yang melibatkan pengurus IGTKI-PGRI Kecamatan Diwek, kepala satuan pendidikan hingga guru tersebut memang menjadi acara rutinan. Namun, untuk tahun ini terasa spesial dan sangat dinanti lantaran digelar kembali setelah vakum dua tahun lantaran pandemi.



Sri Mamlu’ah menyampaikan, “Jumlah panitia yang terlibat sekitar 40 orang, kesemuanya memiliki peran masing-masing dalam mendampingi anak didik di setiap pos praktik manasik haji. Bersyukurnya semua berjalan dengan lancar, sebab telah dipersiapkan sedari satu bulan sebelumnya. Tak lupa juga menjalin koordinasi dengan wali anak didik perihal pakaian dan proses mengantar dan menjemput anak didik. Hal tersebut penting dilakukan karena dalam realitanya, anak didik harus mandiri dan lepas dari dampingan orangtua sehingga mampu fokus belajar dengan pemandu manasik haji.”


Anak didik sangat antusias mengelilingi Ka’bah dan Thowaf sebanyak 7 kali. (Rabitha)

Ketua IGTKI-PGRI Kecamatan Diwek, Sri Wiludjeng, S.Pd.AUD. menambahkan bahwa menariknya meskipun diperuntukkan bagi anak didik, tetap berdasarkan pada ketentuan ibadah haji yang semestinya. Mulai dari bacaan yang diserukan oleh pemandu serta pakaian yang dikenakan yaitu kain ihram atau seragam serba putih.

Praktik melempar Jumroh Ula, Wustho dan Aqobah sebanyak 7 kali. (Rabitha)

Sri Wiludjeng menjabarkan, “Selain itu urutan pos ibadah haji yang disuguhkan juga lengkap dengan properti laiknya ibadah haji yang sesungguhnya, seperti bangunan Ka’bah dan tempat wukuf pun ada. Perihal urutannya yaitu diawali dengan peserta dibagi atas pelbagai kelompok negara untuk membaca niat ibadah haji, selanjutnya padang arofah, wukuf, muzdalifah, mina, melempar jumroh, tahalul, thowaf, rukun zamani dan diakhiri dengan sa’i.”

Foto bersama Korwilker dan seluruh jajaran panitia. (Rabitha)

Turut hadir Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Diwek, Nur Betty, M.M.Pd. menandaskan bahwa gebyar manasik haji ini terbilang sangat sukses, sebab tidak ada anak didik yang didampingi orangtua dan semua berhasil mengikuti tahapan dengan lengkap sesuai syariat. Usai kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat lebih paham dalam pembelajaran ibadah haji. Sebab, bisa memperagakan secara langsung bukan hanya sebatas teori. Ketika pembelajaran ini disampaikan sejak awal, maka InsyaAllah hal ini akan tertanam secara kuat dalam hati anak sejak usia dini, dan memotivasi untuk melaksanakannya kelak saat dewasa.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama