Anak didik juga diukur tinggi badannya. (Rabitha)


JOMBANG – Selain menstimulasi pendidikan yang baik sesuai dengan usianya, memantau kesehatan anak usia dini juga tak kalah esensialnya. Pemantauan perkembangan anak bersifat holistik atau menyeluruh dapat tergambarkan pada rekapitulasi pencatatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK). Seperti yang telah dilaksanakan di KB Taman Bermain Alif Jombang.

Kepala KB Taman Bermain Alif Jombang, Nurul Fatihah, S.Pd. mengungkapkan bahwa selain fokus terhadap kegiatan pembelajaran, di KB binannya juga sangat memperhatikan perihal kesehatan. Hal tersebut dilakukan dikarenakan masih dalam satu naungan yayasan kesehatan yang berlokasi tak jauh dari satuan pendidikan.

Untuk pola hidup sehat digelar di satuan pendidikan secara mandiri berdasar pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.

Nurul Fatihah mengatakan, “Kerjasama untuk mensosialisasikan tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan dapat dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Diantaranya meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral, emosional, dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umurnya.”

Baca Juga: Jombang Banjir Sepeda Listrik

Kesemua tujuan tersebut tentu dilakukan secara bertahap, ujar Nurul Fatihah. Saat hari pertama masuk satuan pendidikan anak didik harus diberikan kenyamanan serta rasa aman. Seluruh civitas akademika harus perhatian dan menunjukan kasih sayang, seperti menemani bermain, mengajak berkeliling serta berbicara terkait hal yang digemarinya. Dengan begitu diharapkan anak didik bisa menganggap bahwa satuan pendidikan ibarat rumah dan guru sebagai orangtua kedua yang menyenangkan.



Lebih lanjut, Guru Kelas Biru, KB Taman Bermain Alif Jombang, Yuwanah, S.Pd. menambahkan apabila sudah terbangun rasa nyaman tersebut maka anak didik akan lebih mudah untuk diajak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih dapat dilakukan dengan cara mencontohkan membuang sampat pada tempatnya, disiplin memakai alas kaki hingga menaruhnya pada tempat yang telah disediakan.

Pengukuran berat badan anak didik. (Rabitha)

“Kemudian memberikan pengertian makanan dan minuman yang bermanfaat serta yang berbahaya pada kesehatan. Tak lupa juga menjalankan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan masanya, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan benar hingga hal sederhana laiknya adab bersin dan batuk,” ujar perempuan yang juga mengajar kegiatan ekstra drama itu.

Anak didik menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. (Rabitha)

Guru Kelas Kuning KB, Taman Bermain Alif Jombang, Wilujeng Widyastuti, S.Pd. juga menerangkan bahwa untuk pola hidup sehat digelar di satuan pendidikan secara mandiri berdasar pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Hal tersebut dipraktikkan dalam aspek yang pertama tentang pertumbuhan, melalui kegiatan pengukuran lingkar kepala, tinggi badan, serta berat badan. Kemudian pada aspek perkembangan dilakukan deteksi motorik halus, kasar, gaya bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian.

Civitas akademika bersama seluruh anak didik KB Taman Bermain Alif Jombang. (Rabitha)

Perempuan yang akrab disapa Ajeng itu menandaskan, bila terdapat deteksi kesehatan yang harus dilakukan oleh tenaga profesional di bidangnya dan koordinasi dengan wali anak didik. Contohnya, tindak lanjut temuan gangguan hasil deteksi secara mandiri di satuan pendidikan, pemeriksaan gigi, pendengaran, penglihatan serta pemberian vitamin dan imunisasi. Kegiatan tersebut dilakukan setidaknya tiga kali dalam satu tahun.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama