Proses pewarnaan seni kriya dari sampah botol plastik. (ist)


GUDO –
Dunia pendidikan memang tak selebar daun kelor, cukup banyak media serta wahana yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi peserta didik. Tak terkecuali sampah. Sekalipun terlihat terpinggirkan dan tak bernilai, namun apabila disentuh melalui metode pembelajaran, maka sampah dapat merupa sebagai objek penelitian sederhana bagi peserta didik.

Selain itu dari pelbagai produk yang telah dan akan dihasilkan dari program P5 SDN Kedungturi Gudo ini, di dalamnya juga memuat wawasan mengenai dunia wirausaha.

SDN Kedungturi Gudo misalnya, dalam mengimplementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema yang dipilih yakni gaya hidup berkelanjutan. Pemilihan tema disesuaikan dengan metode pendekatan lingkungan serta projek berbasis pengolahan sampah baik organik maupun non-organik. Mampu menghasilkan produk beragam wujudnya. Mulai dari seni kriya berbahan dasar sampah botol plastik, hingga pupuk organik berupa kompos.

Baca Juga: Merawat Perpustakaan Menjaga Jendela Dunia

Koordinator P5 SDN Kedungturi Gudo, Ani Kristiana, S.Pd. memaparkan, usai mendapat pembinaan dan pengarahan intensif dari pengawas secara berkala mengenai isi dan tujuan P5 dari Kurikulum Merdeka, lalu tindak lanjutnya peserta didik mulai dari kelas I-IV diajak praktik untuk mengamati dan membuat laporan sederhana mengenai kegiatan projeknya. Selang proses pengamatan lingkungan sekitar berjalan, peserta didik juga diarahkan mengunjungi salah satu sentra pembuatan kompos di Desa Kedungturi. Tujuannya, supaya pemahaman peserta didik terkait pengelolaan sampah dapat langsung dipelajari dan lantas dipraktikkan di luar kelas.

Pengolahan kompos oleh peserta didik. (ist)

“Teknik penggalian informasi yang dilakukan oleh peserta didik kepada narasumber mulai dari guru dan masyarakat sekitar membawa perubahan positif. Utamanya, peserta didik mampu memahami teknik, manfaat dari pengelolaan sampah, termasuk menyulap sampah botol plastik menjadi seni kriya bernilai guna,” papar Ani Kristiana.



Lebih lanjut, Perempuan yang juga menjadi Wali Kelas IV SDN Kedungturi Gudo ini mengungkapkan bahwasannya, projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan yang telah membuahkan produk, memang sejalan dengan predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jombang 2022 lalu. Untuk itu di semester dua yang berlanjut kedepannya, produk dari tema gaya hidup berkelanjutan dikembangkan dengan penanaman sayur tanaman obat-obatan keluarga di lingkungan SDN Kedungturi Gudo.

Pengamatan sampah di lingkungan sekitar. (ist)

Kepala SDN Kedungturi Gudo, Retno Sugiati, S.Pd.SD. menambahkan, pemilihan tema tak mempengaruhi gaya belajar yang berbasis praktik dan observasi lingkungan sekitar. Justru dengan kesamaan tema namun produk yang berbeda, akan menambah pengetahuan baru bagi peserta didik dalam menjaga lingkungannya.

Pemilahan sampah sebelum diolah menjadi kompos maupun kerajinan bernilai guna. (ist)

Retno Sugiati mengatakan, “Selain itu dari pelbagai produk yang telah dan akan dihasilkan dari program P5 SDN Kedungturi Gudo ini, di dalamnya juga memuat wawasan mengenai dunia wirausaha. Lantaran dari pengolahan produk baik kompos, seni kriya, dan hasil sayur serta tanaman obat keluarga yang dapat bernilai jual. Selanjutrnya peserta didik bisa mengembangkannya sebagai bekal keterampilannya kelak.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan/Istimewa

SDN Kedungturi Gudo

Akreditasi : A

Jumlah Guru : 10

Jumlah Peserta Didik : 112

Prestasi :

Juara II Tolak Peluru POR SD Kabupaten Jombang Tahun 2022

Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jombang Tahun 2022

أحدث أقدم