Anak didik sewaktu berinteraksi sebagai penjual dan pembeli. (Donny)


MOJOWARNO — Kepala TK Negeri Pembina Mojowarno, Umi Farida, S.Pd. pada pagi (16/3) nampak sibuk beserta guru lainnya. Di selasar dan halaman depan TK Negeri Pembina Mojowarno, telah riuh oleh 50 anak didik yang terbagi di TK A dan B, yang nampak gembira dengan dilaksanakannya Market Day. Secara bergiliran anak didik dari kedua kelas tersebut memainkan peran sebagai penjual dan pembeli. Bergantian pula, Umi Farida dan beberapa guru mengkondisikan dengan sesekali memberikan arahan 
pada anak didik menggunakan Bahasa Jawa.

Penggunaan bahasa ibu memang efektif dalam menjembatani antara teori dan praktik pembelajaran bagi anak didik.

Selang Market Day usai dan sekembalinya anak didik ke kelas masing-masing, Umi Farida menerangkan bahwa selain bertepatan dengan program pembiasaan Kamis Budaya. Adapun lelaku pembiasannya, dalam kegiatan pembelajaran anak didik sengaja dipilih saban sepekan sekali selalu menggunakan Bahasa Jawa. Supaya lebih memudahkan anak didik memahami konteks serta tujuan belajarnya.

Baca Juga: Tahun Pelajaran Baru, Semangat Harus Seru

Market Day hanya salah satu contoh dari sekian wujud pembelajaran di TK Negeri Pembina Mojowarno yang selalu berlandaskan peningkatan tumbuh kembang anak didik lewat enam aspek perkembangan. Mulai nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni. Tentunya, dengan Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu, pemenuhan keenam aspek perkembangan tersebut mudah tersampaikan pada anak didik,” ujar Umi Farida.





Kemudahan penyampaian pembelajaran yang dibarengi dengan pembiasaan pelafalan bahasa ibu, tak hanya mengandalkan satu metode, imbuh Umi Farida. Melainkan turut mencakup cara yang menyenangkan dan membuat suasana belajar selaiknya bermain secara riang.

“Bernyanyi lagu daerah, menghitung dengan objek secara nyata yang menggunakan Bahasa Jawa dalam proses belajar telah menjadi kegemaran anak didik. Sebab dengan nuansa yang tercipta dalam pembelajaran seolah tak berbeda dari keseharian anak didik ketika di rumah. Hasilnya pun anak didik menjadi lebih percaya diri, komunikatif, serta memiliki kepekaan emosional dalam berinteraksi bagi dengan guru maupun rekan sebayanya,” tutur Umi Farida.



Dua anak didik dibantu Soemarmi untuk menghitung hasil Market Day pada (16/3). (Donny)


Guru Kelas B, TK Negeri Pembina Mojowarno, Soemarmi, S.Psi. mengakui bahwasannya, penggunaan bahasa ibu memang efektif dalam menjembatani antara teori dan praktik pembelajaran bagi anak didik. Sebab itulah, pengkayaan kosa-kata dan penyampaian melalui analogi sederhana, juga faktor terpenting untuk menajamkan pemahaman anak didik. Utamanya dalam rangka memenuhi enam aspek perkembangannya.


Market Market Day yang juga diikuti oleh wali anak didik terselenggara di TK Negeri Pembina Mojowarno pada. (Donny)


Soemarmi mencontohkan, “Oleh karenanya, penggunaan bahasa ibu ini, secara spesifik juga dapat merangkum aspek perkembangan anak didik, dari pelbagai sisi. Semisal bahasa, ketika anak didik sudah mampu mengucapkan secara lisan seraya mengamalkannya, maka aspek sosial emosional, seperti tindak-tanduknya juga akan terbentuk, sebagaimana nilai yang terkandung dalam Bahasa
Jawa."


Reporter/Foto: Donny Darmawan


PRESTASI TK NEGERI PEMBINA MOJOWARNO

  1. Juara III Lomba Menutul Tingkat Kecamatan Mojowarno Tahun 2022
  2. Juara Harapan II Lomba Tangkram Kecamatan Mojowarno Tahun 2022

Lebih baru Lebih lama