Lembar soal yang dikerjakan saat pembinaan OSN. (Donny)


PLOSO –
Gelaran Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang telah terselenggara pada bulan Maret lalu, menjadi catatan tersendiri bagi SDN Bawangan Ploso. Kendati belum menembus kompetisi di tingkat kabupaten, namun selama kurun dua tahun berturut-turut, di level kecamatan, peserta didik SDN Bawangan Ploso mampu menujukkan tajinya dengan merengkuh Juara I untuk Matematika dan Juara II IPA.

Persiapan dan pelayanan terhadap peserta didik, terkhusus di bidang akademik, kami jalankan secara konseptual nan sistematis.

Atas catatan tersebut, Kepala SDN Bawangan Ploso, Khuriyah, S.Pd. membenarkan, bilamana, proses yang dilalui peserta didik bersama guru pembina dalam mengarungi kompetisi OSN tak semudah laiknya menoleh sewaktu dipanggil. Sebagai dasarnya, terlebih dahulu Khuriyah melakukan seleksi pada guru pembina OSN melalui supervisi di tiap kelas. Setelahnya, bagi guru yang memenuhi kriteria maka akan di dapuk sebagai guru pembina OSN SDN Bawangan Ploso.

Khuriyah menguraikan, “Tentunya dari supervisi ini yang diutamakan ialah kompetensi guru dalam meramu dan praktik baiknya selama membersamai peserta didik dalam proses pembelajaran. Tak hanya itu, dalam memfasilitasi wadah kompetensi pembinaan baik dari guru dan peserta didik, ekstrakurikuler OSN turut terselenggara dengan skala pertemuan selama satu bulan sekali. Ini ditujukan supaya pembinaan OSN dapat meraih hasil maksimal dengan persiapan yang matang. Sejurus dengan adanya ekstrakurikuler OSN ini, kemampuan dan minat peserta didik turut terbagi sesuai dengan bidang perlombaan OSN, yakni IPA dan Matematika.”

Baca Juga: Sudah Mulai Sekolah Masih Rewel? Berikut Pola Mengatasinya

Salah satu Pembina OSN Bidang IPA, SDN Bawangan Ploso, Isma Nur Baity, S.Pd. merincikan, dalam tempo sebulan sekali pertemuan di ekstrakurikuler OSN, peserta didik dari kelas III-V yang terpilih berdasarkan nilai harian tertinggi di mata pelajaran IPA dan Matematika, akan dilatih mempelajari latihan soal OSN. Lewat latihan tersebut, peserta didik juga mendapatkan trik secara konkret dalam menyederhanakan rumus yang ada di dalam soal.



“Tak dapat dimungkiri, dari sekian soal yang telah dilalui dalam pembinaan dan perlombaan OSN, peserta didik selalu terganjal pada rumus fisika. Berangkat dari persoalan semacam ini, maka selama pembinaan, peserta didik juga mendapat materi tentang analogi penyederhanaan rumus dengan simbol dan istilah populer. Harapannya, dengan kemudahan tersebut, peserta didik tidak lagi dihantui serta dibuat risau oleh rumus-rumus yang coba menghalangi kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan soal-soal tersulit,” papar Isma Nur Baity.


Peserta didik saat menulis materi pembinaan OSN. (Donny)

Terakhir, Khuriyah mengatakan, untuk mekanisme pembinaan ekstrakurikuler OSN, sedianya akan selalu diintesifkan. Pengintensifan ini akan mengacu pada jadwal kompetisi OSN yang ada.

Isma Nur Baity saat membina peserta didik delegasi OSN dari SDN Bawangan Ploso. (Donny)

“Dengan demikian, persiapan dan pelayanan terhadap peserta didik, terkhusus di bidang akademik, kami jalankan secara konseptual nan sistematis. Tujuannya jelas, agar kedepan raihan prestasi dalam perlombaan OSN dapat mengharumkan nama SDN Bawangan Ploso pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional,” tegas Khuriyah.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama