Ilustrasi anak belajar bersama orangtua. (Ist)


NASIONAL - Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog mengingatkan orangtua perlu memberikan stimulasi pada anak setiap hari dan berkelanjutan demi tumbuh kembang termasuk kognitif anak yang optimal.

Dia mengatakan stimulasi oleh kita sangat penting diberikan sejak usia anak dini sekali, setiap hari, setiap saat dan berkelanjutan. Anak tidak menjadi pintar dengan sendirinya, kita harus terlibat.

Orangtua juga dapat mendukung anak menjadi aktif dan bereksplorasi misalnya dengan menciptakan dan memastikan lingkungan aman dan nyaman untuk anak serta melibatkan mereka dalam kegiatan keseharian.

Dalam sebuah kasus, Ratih Ibrahim pernah menemukan seorang anak yang tumbuh kembangnya tak optimal karena kurangnya keterlibatan orangtua memberikan stimulasi. Padahal, dia memiliki potensi kecerdasan yang tinggi.

Ratih Ibrahim melanjutkan kalau kita ukur potensi kecerdasannya tinggi, begitu saya gali ternyata orangtuanya kurang terlibat aktif. (Stimulasi) hanya pernah dilakukan tidak pernah diulang.

Baca Juga: 2023: Mendorong Lahirnya Perbup Layanan Kesehatan Reproduksi

Stimulasi merupakan pemberian rangsangan yang disengaja oleh lingkungan termasuk orangtua dan guru untuk memancing respons tertentu pada anak. Menurut Ratih Ibrahim, stimulasi adalah kunci untuk membantu perkembangan kognitif anak karena ini melibatkan berbagai kegiatan. Ini asalkan diberikan harus sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan anak.

Anak-anak yang sejak dini diberikan stimulasi akan meningkat fungsi kognitif dan fungsinya bekerja secara sosialnya. Studi pada tahun 2022 memperlihatkan anak yang memiliki perilaku adaptif dan performa akademis lebih baik di sekolah, biasanya karena dia mendapatkan stimulasi yang cukup dan tepat, serta memiliki orangtua yang terlibat aktif di dalam pengasuhan.



Ratih Ibrahim menjelaskan contoh stimulasi yang bisa diberikan pada anak yakni ikut bermain sama anak seperti petak umpet, beraktivitas bersama, atau sekedar berinteraksi dengan mereka. Bermain itu kita mematangkan daya anak berkembang, beraktivitas bareng, petak umpet, berinteraksi dengan anak akan membuat anak-anak belajar banyak.

Terkait pengasuhan, Ratih Ibrahim kembali mengingatkan orangtua perlu menerapkan gaya pengasuhan yang mendukung. Dia memaklumi bahwa setiap orangtua pasti melalui uji coba untuk menemukan gaya pengasuhan yang paling tepat untuk anaknya.

Selain itu, orangtua juga dapat mendukung anak menjadi aktif dan bereksplorasi misalnya dengan menciptakan dan memastikan lingkungan aman dan nyaman untuk anak serta melibatkan mereka dalam kegiatan keseharian. Ratih Ibrahim menambahkan, orangtua juga bisa membangun relasi yang erat dan kedekatan dengan anak serta menjaga kesehatan mental diri.

Sumber/Rewrite: antaranews.com/Tiyas Aprilia
أحدث أقدم