Kegiatan TPQ sebelum memulai pembelajaran di kelas. (Rabitha)


NGORO – Program keagamaan sejatinya digagas guna membekali peserta didik agar memiliki karakter berbudi dan taat beribadah. Program keagamaan yang dilakukan secara rutin akan membentuk sebuah pola pembiasaan, namun menariknya di SDN Kauman III Ngoro program keagamaan tak hanya berbuah pembiasaan positif saja, melainkan juga membentuk sikap disiplin.

Kepala SDN Kauman III Ngoro, Emi Kusrini, S.Pd.SD. mengisahkan bahwa sebenarnya program keagamaan telah ada sejak awal berdirinya satuan pendidikan. Kendati demikian dahulu hanya bersifat formatif mengacu pada modul serta belum terdapat inovasi yang terbilang berbeda.

Program keagamaan yang dimulai pada waktu yang terbilang sangat pagi tersebut ternyata berdampak pula dalam membentuk sikap disiplin peserta didik.

Emi Kusrini mengatakan bahwa pada tahun 2022 lalu mulai menerapkan program keagamaan yang terintegrasi antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Kristen, Mulok Kegamaan, Pendidikan Diniyah serta kian dilengkapi dengan program Taman Pendidikan Alquran (TPQ). Program integrasi keagamaan tersebut mengacu pada modul yang dicetuskan tim penyusun tingkat Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Mudahnya Mengajari Anak Didik TK Belajar Membaca

Sedangkan pada program TPQ, peserta didik akan fokus belajar tentang Alquran, baik itu cara membaca yang baik dan benar sesuai kaidah Tajwid, kelancaran, makna, hafalan hingga teknik tartil dan qiroah, papar perempuan yang juga aktif berkegiatan Pramuka tersebut. Untuk itu, satuan pendidikan sengaja merekrut guru khusus membina TPQ.



Guru Mata Pelajaran PAI, Eni Khusniatul W., S.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan TPQ dilakukan setiap hari sebelum memulai pembelajaran, kendati demikian waktu pembiasaan yang hanya berkisar 15 menit sangat kurang bila digabungkan dengan program TPQ. Sehingga berdasarkan koordinasi dengan seluruh civitas akademika, komite dan wali peserta didik dicetuskanlah waktu belajar TPQ yang dimulai pukul 06.00 s.d 07.00 WIB bertempat di ruang perpustakaan atau musala.

Ekstrakurikuler al-banjari Sunan Kalijaga. (Rabitha)

“Teknis kegiatan TPQ dimulai dengan membaca surah pendek, namun tak sampai disitu saja juga terdapat sesi tahfidz atau hafalan Juz 30 dengan sistem setoran dan direkap pada buku prestasi. Hal tersebut dilakukan guna memonitoring hasil belajar setiap peserta didik agar dapat dievaluasi dan disampaikan kepada wali peserta didik. Selain tahfidz juga ada kegiatan membaja asmaul husna, salat duha serta berselawat bersama,” ujar Eni Khusniatul W.


Civitas akademika SDN Kauman III Ngoro. (Rabitha)

Sementara Guru Kelas V, SDN Kauman III Ngoro, M Ishaq, S.Pd.SD menegaskan bahwa sikap tolerasi beragama juga diutamakan di satuan pendidikan. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa peserta didik beragama kristen. Pembina Keagamaan Kristen yang bernama Lusiana Catur Raharjo, S.Psi juga rutin berdasarkan jadwal untuk memberikan pembelajaran keagamaan.

Kegiatan keagamaan kristen SDN Kauman III Ngoro. (ist)

Program keagamaan yang dimulai pada waktu yang terbilang sangat pagi tersebut ternyata berdampak pula dalam membentuk sikap disiplin peserta didik, tandas pria yang juga mengajar Ekstrakurikuler Al-Banjari itu. Terlihat semakin berkurang peserta didik yang datang terlambat. Dukungan dari wali anak didik juga membantu buah hatinya dalam menimba ilmu, seperti mengantarkan tepat waktu hingga membawakan bekal sarapan.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

PRESTASI BIDANG KEAGAMAAN


a. Juara I Lomba Qiroah Kecamatan Ngoro Tahun 2022

b. Juara II Lomba Qiroah Kabupaten Jombang Tahun 2022

c. Juara Harapan III Lomba Kaligrafi Kecamatan Ngoro tahun 2022

Lebih baru Lebih lama