![]() |
Kegiatan transaksi jual dan beli menggunakan kupon. (Rabitha) |
NGUSIKAN – Bagi masyarakat di Telatah Kebo Kicak keberadaan tumbuhan yang tergolong apotik hidup atau dalam Bahasa Jawa dikenal empon-empon pastinya sudah tidak asing lagi. Hal tersebut lantaran khasiat alami yang dihasilkan aneka macam tumbuhan tersebut telah mampu menjadi obat untuk beberapa penyakit.
Acara tak selesai pada aktivitas memasak saja, melainkan juga kegiatan jual beli dan selebrasi makan dan minum jamu secara bersama.
Hal tersebutlah yang melatari segenap civitas SMP Negeri Ngusikan untuk menyelenggarakan agenda bertajuk Selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal yang mengangkat topik perihal eksplorasi empon-empon. Acara berjalan semarak pada Selasa (21/3) bertempat di lapangan basket satuan pendidikan.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Pramuka Berseragam Cokelat
Penanggungjawab kegiatan, Nuri Amalia, S,Pd.I menyampaikan bahwa acara telah dipersiapkan sejak dua bulan sebelumnya. Melalui menanam beberapa jenis tumbuhan apotik hidup seperti jahe dan paparan materi perihal jenis, manfaat serta cara mengolahnya. Selanjutnya peserta didik dibentuk kelompok untuk memasak tumbuhan apotik hidup menjadi makanan dan minuman yang enak juga berkhasiat baik bagi tubuh.

Nuri Amalia mengatakan, “Untuk jenis tumbuhan apotik hidup lainnya yang tak ditanam secara mandiri seperti temulawak, kunir, lengkuas dan jinten peserta didik cukup berkelana mencari di sekitar desa lantaran masih banyak masyarakat yang memiliki tanaman tersebut. Kemudian juga bisa bertandang ke pasar terdekat untuk melengkapinya.”
![]() |
Sedekah sampah botol plastik untuk daur ulang. (Rabitha) |
Wakil Kepala Satuan Pendidikan Bidang Kesiswaan, SMP Negeri Ngusikan, Winarto, S.Pd menambahkan bahwa selain mudah didapat, harganya juga tergolong murah. Dari kegiatan tersebut dapat dikatakan bahwa tumbuhan apotik hidup telah sejak lama menjadi salah satu kearifan lokal wilayah sekitar satuan pendidikan.
![]() |
Sanuriawati saat membuka acara. (Rabitha) |
Winarto menjabarkan, “Perihal cara mengolahnya, peserta didik terbilang cukup kreatif, sebab, tak ada patokan khusus harus dimasak menjadi produk makanan minuman tertentu. Diantaranya hasil karya peserta didik adalah aneka macam minuman jamu asli, kombinasi jamu dengan susu, jajanan tradisional, olahan pentol, kreasi daging ayam, tahu hingga macam-macam gorengan,”
![]() |
Bazar aneka kuliner dari empon-empon. (Rabitha) |
Sementara Kepala SMP Negeri Ngusikan, Sanuriyawati, M.Pd menandaskan bahwa acara tak selesai pada aktivitas memasak saja, melainkan juga kegiatan jual beli dan selebrasi makan dan minum jamu secara bersama. Hal tersebut tentu menjadikan kegiatan selebrasi ini semakin sarat akan makna dan manfaat serta menumbuhkan rasa kekompakan.
![]() |
Selebrasi dengan minum jamu secara bersama. (Rabitha) |
Tak kalah menariknya juga, setelah makan dan minum bersama, seluruh civitas akademikan dan peserta didik membersihkan wadah minuman botol plastik, tambah Sanuriyawati. Selanjutnya botol tersebut dikumpulkan untuk program sedekah sampah botol plastik yang juga menjadi program unggulan satuan pendidikan.
Reporter/Foto: Rabitha Maha