 |
| Ilustrasi jalan kaki tanpa alas kaki. (Ist) |
NASIONAL - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang menyehatkan, khususnya untuk jantung. Walaupun hanya gerakan sederhana, jalan kaki bisa menjadi salah satu alternatif olahraga untuk orang yang merasa tidak punya banyak waktu untuk berolahraga.
Jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki tidak membawa kelebihan tersendiri untuk kesehatan. Sebaliknya, dr Sophia Hage menyarankan masyarakat untuk menggunakan jenis alas kaki yang tepat ketika jalan kaki.
Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika berolahraga jalan kaki adalah dengan nyeker alias tidak menggunakan alas kaki. Memang seringkali beredar narasi, jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki bisa membawa manfaat baik buat tubuh. Sebenarnya, itu mitos atau fakta sih?
Atlet jalan cepat Indonesia peraih medali emas SEA Games 2023, Hendro Yap mengatakan olahraga jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki sebenarnya tidak disarankan. Ditegaskannya, jalan kaki menggunakan alas kaki tetap diutamakan untuk bisa menghindari kemungkinan cedera yang bisa muncul.
Baca Juga: Kiai Gado-gado (?)
Hendro Yap mengatakan jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki itu bisa meningkatkan risiko cedera. Jadi lebih baik memang menggunakan alat-alat olahraga gitu ya, sesuai dengan kebutuhan kita.
Sejalan dengan penjelasan Hendro Yap, spesialis kedokteran olahraga dr Sophia Hage, SpKO juga lebih menyarankan masyarakat untuk mengenakan alas kaki ketika berolahraga jalan kaki. Terlebih jika rute yang dilalui untuk olahraga jalan kaki tergolong tidak aman untuk nyeker.
dr Sophia Hage menuturkan bahwa sebenarnya jalan kaki tanpa alas kaki boleh-boleh saja dilakukan, namun masyarakat harus memastikan keamanan bahwa aktivitas tersebut tidak dapat menimbulkan cedera atau luka. Tergantung nyekernya di mana. Kalau nyekernya di aspal ya panas. Kalau di tanah juga kalau ada beling atau apa bisa bikin luka terus infeksi.
dr Sophia Hage melanjutkan bukannya jalan nyeker itu nggak boleh, tapi harus bisa lihat-lihat kondisi lingkungan. Kalau mungkin sudah kenal dengan lingkungannya ya boleh-boleh saja. Terlebih ini jalan kaki bukan lari.
Lebih lanjut, dr Sophia Hage mengatakan bahwa jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki tidak membawa kelebihan tersendiri untuk kesehatan. Sebaliknya, ia menyarankan masyarakat untuk menggunakan jenis alas kaki yang tepat ketika jalan kaki.
Lantas, bagaimana sih cara memilih sepatu yang cocok untuk olahraga jalan kaki? Hendro Yap mengatakan bahwa hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika memilih sepatu untuk jalan adalah kenyamanan. Jika sepatu yang digunakan tidak nyaman saat digunakan untuk berjalan, risiko untuk mengalami cedera juga lebih besar.
Hendro Yap mengatakan kalau memilih sepatu lebih baik menggunakan sepatu kets yang memang sesuai dengan kebutuhan kita saja. Nggak ada bahan sepatu tertentu yang harus digunakan, lebih kepada sepatu khusus olahraga saja.
dr Sophia Hage menuturkan bahwa kenyamanan dalam memilih sepatu untuk olahraga jalan kaki sangat penting. Dengan begitu, olahraga jalan kaki pun bisa dilakukan dengan lebih aman untuk menghindari cedera.
Untuk olahraga jalan kaki, dr Sophia Hage juga lebih menyarankan penggunaan sepatu olahraga yang umum dan bukan sepatu khusus untuk lari. Sebab, sepatu lari didesain khusus untuk lebih mendorong seseorang maju ketika berlari.
dr Sophia Hage megatakan sebenarnya kalau untuk jalan kaki yang paling penting adalah solnya nyaman tidak terlalu tebal. Sekarang kan kalau kita lihat sepatu lari yang solnya tebal-tebal lah, carbon plated lah, apalah, yang penting buat jalan kaki itu solnya tidak perlu terlalu tebal ya aman dan nyaman dipakai.
Dia menambahkan kalau orang bilang, duh kok saya suka gampang mau jatuh ya pakai sepatu ini jangan-jangan sepatu lari yang dipakai, karena sepatu lari memang punya kecenderungan mencondongkan kita ke depan. Nah, itu tidak boleh dipakai buat jalan karena jadi nggak stabil jalannya. Jadi pakai sepatu yang memang biasanya sepatu training saja atau sepatu exercise yang general.
Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia