Supandi saat menunjukkan arah lokasi yang dulunya terdapat hutan dengan pohon besar. (Rabitha)


KUDU – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kawasan wilayah Utara Sungai Brantas terkenal dengan potensi tanaman tembakaunya. Tak terkecuali Desa Sidokaton Kecamatan kudu yang selain menjadi bagian wilayah penghasil tanaman tembakau juga termashur dengan potensi tanaman sayuran. Namun selain potensi pertaniannya, perihal sejarah berdirinya Desa Sidokaton juga menarik untuk dijelajahi.

Kisah berdirinya desa berkat kepemimpinan Mbah Sempyang dan Mbah Kromo. Kedua tokoh tersebut yang berjasa membabat alas desa hingga kini menjadi permukiman dan lahan pertanian warga.

Sebagaimana penuturan Kepala Desa Sidokaton, Supandi yang menyampaikan bahwa Desa Sidokaton merupakan gabungan dari kata Bahasa Jawa Sido yang artinya Jadi dan Katon yang berarti Kelihatan. Istilah Jadi Kelihatan, merupakan gambaran dari kisah masa lampau yang saat itu sebelum kemerdekaan, banyak penduduk desa yang merantau atau ikut berperang melawan penjajahan.

Baca Juga: Ini Keuntungan Menyimpan Saus Sambal di Kulkas

Supandi menjelaskan bahwa saat itu belum berdiri wilayah desa yang secara resmi dan jalanan hanya sebatas hutan belantara sehingga untuk menandai titik keberadaan desa, dibuatlah tanda dari sebuah pohon yang tinggi nan besar. Pohon tinggi besar yang tidak diketahui secara pasti jenisnya tersebut mampu terlihat dari jarak sekitar lima kilometer. Sehingga penduduk yang merantau ingin kembali kerumah atau sanak saudara dari jauh cukup berjalan menuju arah pohon tinggi besar tersebut.

“Namun, sayangnya hutan yang ditumbuhi pohon tinggi besar tersebut sudah berubah menjadi permukiman warga. Kendati demikian terdapat sebuah sudut wilayah desa atau yang sering disebut Krapyak dipercaya sebagai titik lokasi pohon besar. Hingga kini sudut tersebut masih acapkali digunakan masyarakat sebagai lokasi tolak bala,” Ujar Supandi.

Tanaman kangkung warga Desa Sidokaton Kecamatan Kudu. (Rabitha)

Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat, Desa Sidokaton Kecamatan Kudu, Arifin menambahkan bahwa kisah berdirinya desa berkat kepemimpinan Mbah Sempyang dan Mbah Kromo. Kedua tokoh tersebut yang berjasa membabat alas desa hingga kini menjadi permukiman dan lahan pertanian warga.

Kepala Desa Sidokaton sangat mendukung potensi pertanian. (ist)

Masyarakat Desa Sidokaton sebagian besar bekerja sebagai petani tembakau dan sayuran. Khususnya jenis sayuran sawi hijau, cabai, terong dan kangkung, tandas Arifin. Selain menjadi petani, warga yang tak berkecimpung di sawah juga banyak yang menjadi pedagang sayur, hingga terdapat pasar khusus sayur yang terdapat di Kecamatan Kudu.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama