![]() |
Ilustrasi workshop. (Ist) |
Ernawati, M.Pd*
Kondisi yang ada di lapangan belum semua guru telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Standar dan berkarakter. Sebelum dilaksanakan workshop, minat dan kemampuan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai dengan Standar dan berkarakter guru SDN Pulogedang I Tembelang pada semester I tahun pelajaran 2019/2020 masih rendah. Rendahnya minat dan kemampuan guru menyusun RPP tampak pada saat peneliti mengadakan workshop/lokakarya tentang penyusunan berbasis karakter bersamaan dengan materi pembinaan lain, sebagian besar guru tidak fokus.
Beberapa guru mendengarkan pembinaan sambil mengerjakan administrasi. Ketika peneliti meminta semua guru untuk lebih fokus pada pembinaan, baru mereka memperhatikan materi pembinaan. Selain itu, minat dan kemampuan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terlihat ketika peneliti mengadakan kunjungan kelas pada saat pembelajaran. Dari enam guru kelas dan dua guru mata pelajaran yang dipantau, hanya 1 guru yang menggunakan RPP dan 5 guru tidak menggunakan RPP. 1 guru yang menggunakan RPP pun dalam penyusunannya tidak berstandar. Sedangkan guru yang lain menggunakan RPP seadanya, padahal RPP merupakan program pembelajaran sebagian sub-sistem pembelajaran yang terdiri dari atau yang satu sama yang lain saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan.
Baca Juga: Tips Menyimpan Makanan di Kulkas Agar Tak Cepat Busuk
Dari hasil observasi, workshop dan pantauan yang diadakan diperoleh hasil kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang sebagai berikut : 2 guru memiliki kemampuan sedang dan 6 guru memiliki kemampuan rendah. Hal penting yang berkaitan dengan pembelajaran adalah penjabaran tujuan yang disusun berdasarkan indikator yang ditetapkan. Guru dalam mengajar tidak memiliki pedoman konsep yang pasti, sehingga seadanya saja. Dan ini mengakibatkan pembelajaran kurang berbobot sehingga tujuan tidak tercapai.
Rendahnya minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP bukan semata-mata kesalahan guru. Peneliti sebagai kepala sekolah juga mempunyai andil. Peneliti belum melaksanan workshop/lokakarya secara khusus untuk materi tersebut. Peneliti mengadakan pembinaan rutin untuk materi namun tidak spesifik tentang minat dan penyusunan RPP. Porsi waktu workshop/lokakarya untuk materi tersebut juga masih sedikit. Porsi waktu terbesar workshop/lokakarya untuk materi yang peneliti peroleh dari hasil rapat dinas kepala sekolah bersama pengawas TK/SD. Karena materi workshop/lokakarya bersifat umum dan porsi waktu materi penyusunan RPP berbasisi karakter hanya sedikit, maka minat dan kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) masih rendah.
Harapan yang ingin dicapai oleh guru setelah penelitian ini selesai adalah meningkatnya minat dan kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP. Minat guru dalam menyusun RPP perlu ditingkatkan karena minat adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
Ada pun harapan yang ingin dicapai oleh peneliti setelah peneliti ini selesai adalah agar semua guru di SD Negeri Pulogedang 1 memiliki minat dan kemampuan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan menjadi seorang guru yang dapat bekerja secara profesional yang ditandai dengan pertanggungjawaban atas kinerja sesuai tuntutan standar kompetensi guru. Pembelajaran terencana dengan matang, serta mampu meningkatkan aktivitas peserta didik yang kreatif. Sebagai guru professional juga harus mampu melaksanakan tugas pokok guru yaitu : (1). Melaksanakan penyusunan program pengajaran, (2). Melaksanakan penyajikan program pengajaran, (3). Melaksanakan evaluasi belajar, (4). Melaksanakan analisis hasil evaluasi, (5). Melaksanakan penyusunan program perbaikan dan pengayaan, (6). Melaksanakan penyusunan program bimbingan dan konseling.
Kegiatan workshop/lokakarya identik dengan seminar yaitu suatu pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang tertentu pula, Sumarno (2002). Dalam bidang pendidikan guru sebagai pelaku utama berada pada posisi yang jarang terlibat dalam proses penyusunannya. Sehingga ibarat pahat hanya menunggu ketokan palu. Hal ini sungguh tidak konstruktif apalagi di era Kurikulum 2013.
Kegiatan Proses Pembelajaran SDN Pulogedang I Tembelang berdasarkan pemantauan Kepala Sekolah selaku supervisor hasilnya belum maksimal. Hal ini diindikasikan karena kurangnya persiapan guru dalam pembelajaran. Hal tersebut dari kurangnya kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP.
Dalam supervisi Kepala Sekolah melalui workshop menunjukkan bahwa dari 6 orang guru kelas dan 2 guru mata pelajaran minat menyusun RPPnya 3 orang (37,50%) kategori cukup, 5 orang (62,50%) kategori kurang dengan rata-rata nilai 60 termasuk kategori sedang, sedang kemampuan menyusun RPPnya 1 orang (12,50%) dalam kategori cukup, 7 orang (87,50%) kategori kurang dengan rata-rata nilai 59,50 termasuk pada kategori sedang. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dan kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP kurang.
Dari jumlah guru 8 orang, 1 orang (12,50%) termasuk pada kategori baik dan 7 orang (87,50%) temasuk pada kategori cukup dengan persentase rata-rata minat 72,71%. Jika dirujuk pada tabel persentase kategori, rata-rata minat guru SD Negeri Pulogedang 1 Kecamatan Tembelang pada rentang persentase antara 61% sampai dengan 75% yang termasuk pada kategori cukup. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa minat guru SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP adalah cukup. Sedangkan kemampuan diketahui bahwa jumlah guru 8 orang, 2 orang (25%) termasuk pada kategori baik dan 6 orang (75%) temasuk pada kategori cukup dengan persentase rata-rata kemampuan 72,91%. Jika dirujuk pada tabel persentase kategori, rata-rata kemampuan guru SD Negeri Pulogedang 1 Kecamatan Tembelang pada rentang persentase antara 61% sampai dengan 75% yang termasuk pada kategori cukup.
Dicapainya indikator kinerja yang diajukan dalam penelitian ini yaitu minat dan kemampuan guru SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP tergolong pada kategori baik dengan persentase antara 76% sampai dengan 90% maka penelitian yang dilakukan selama semester I tahun pelajaran 2019/2020 berakhir. Kegiatan penelitian ini telah menjawab rumusan masalah yang diajukan peneliti, dengan jawaban sebagai berikut: workshop/lokakarya dapat meningkatkan minat dan kemampuan guru kelas dan mata pelajaran di SDN Pulogedang I Tembelang dalam menyusun RPP pada semester I tahun pelajaran 2019/2020.
*) Kepala SDN Pulogedang I Tembelang