Latihan rutin yang digelar di Sanggar KKAJ. (Donny) |
JOMBANG – Kompleks Perumahan Korp Cacat Veteran Republik Indonesia Jombang, masih nampak lengang suasananya pada pagi (11/7). Rerimbunan disekitarnya menambah temaram nuansa di sekelilingnya. Di ujung timur gang pertama, sayup sayup Biola terdengar mengalun. Dari pelataran rumah berwarna oren inilah alunan tersebut berasal. Nampak pula dua orang sedang membaca notasi nada secara khidmat. Diantaranya keduanya, satu yang sudah berusia lanjut ialah si empunya rumah, yakni Achmad Yani.
Sejalan atas perkembangan zaman, pola regenerasi yang saya terapkan di KKAJ tidak lepas dari beberapa metode. Mulai dari menyesuaikan karakter peserta didik dengan pilihan instrumen yang ingin dimainkan, tutor sebaya, hingga penjiwaan pada Musik Keroncong.
Bagi beberapa kalangan seniman di Telatah Kebo Kicak, sosok Achmad Yani telah masyhur dikenal sebagai bapak dari Kelompok Keroncong Anak Jombang (KKAJ). Ditemui disela latihan bersama peserta didiknya, Achmad Yani berkisah, pendirian KKAJ memang bermula dari kegelisahannya akan eksistensi musisi Keroncong di masa mendatang.
Baca Juga: Manfaat Merendam Kaki dengan Air Es Setelah Olahraga
“Kesadaran akan pentingnya sebuah regenerasi di dunia seni, khususnya musik Keroncong saya sadari tatkala menginjak tahun 2010 silam. Saat itu, musisi Keroncong seangkatan saya telah banyak berpulang. Walhasil untuk aktivitas berkesenian saya sudah tak punya tandem. Akhirnya, seiring dengan cita-cita regenerasi tersebut secara bertahap perlengkapan Keroncong mulai komplet pada tahun 2012. Bertepatan di tahun yang sama inilah KKAJ berdiri dengan menggaet kawula muda berusia pelajar lewat ekstrakurikuler Keroncong dari beberapa satuan pendidikan mulai jenjang SMP dan SMA di Kota Jombang,” tutur Achmad Yani.
Masih segar dalam ingatan pria asli Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, kelahiran tahun 1968 ini, bahwa embiro lahirnya KKAJ juga bertepatan pada momentum penganugerahan Kabupaten Jombang layak anak. Sehingga, bersamaan itu pula peserta didik yang telah dijaring sewaktu perintisan, menampilkan hasil latihan bermain Keroncong secara perdana.
Achmad Yani memainkan Biola kesayangannya. (Donny) |
Achmad Yani menambahkan, “Sejalan atas perkembangan zaman, pola regenerasi yang saya terapkan di KKAJ tidak lepas dari beberapa metode. Mulai dari menyesuaikan karakter peserta didik dengan pilihan instrumen yang ingin dimainkan, tutor sebaya, hingga penjiwaan pada Musik Keroncong. Khusus pada ketiganya ini, penguasaan maupun penjiwaan membutuhkan waktu dua bulan. Senyampang pula, melalui pembinaan rutin di sanggar KKAJ, peserta didik senantiasa mengembangkan kemampuannya mengelaborasi Keroncong dengan musik populer saat ini.” Pria yang akrab disapa Yeyen ini menilai, elaborasi yang dilakukan cukup relevan. Sebab, karakteristik Keroncong pada dasarnya luwes, hingga mampu diolah dalam pelbagai genre. Oleh karenanya, regenerasi menjadi bagian penting untuk tetap mengabadikan Musik Keroncong yang senapas dengan pertumbuhan seni musik kontemporer.
Reporter/Foto: Donny Darmawan