Penguatan keseimbangan gerakan tangan dan kaki. (Donny)


BARENG – Tantangan dunia pendidikan kian hari memang semakin kompleks. Selain dari segi tuntutan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga pendidiknya, mutu dari satuan pendidikan juga harus mampu menjawab minat dan kepercayaan masyarakat terhadap daya dukung pertumbuhan si buah hatinya.

Tari Remo banyak memberikan manfaat untuk menguatkan motorik halus dan kasar anak didik.

Menyadari kedua hal tersebut, TK Darul Hikmah III Bareng dalam upayanya untuk merintangi tantangan di atas, telah merancang satu program pokok dalam bentuk kegiatan pendukung, berupa ekstrakurikuler Tari Remo. Kepala TK Darul Hikmah III Bareng, Winarti, S.Pd. menjabarkan, dipilihnya Tari Remo sebagai medium pengembangan mutu satuan pendidikannya bukanlah tanpa sebab. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakanginya.

Baca Juga: Dampak yang Dirasakan Usai Olahraga Langsung Tidur

Winarti menguraikan, “Pertama, adanya ekstrakurikuler Tari Remo saban sepekan dua kali pertemuan di hari Jumat dan Sabtu, merupakan bagian dari pengenalan seni tradisional yang tumbuh di lingkungan anak didik. Kedua, sehubungan dengan tantangan dalam segi kompetisi peningkatan mutu, lewat Tari Remo ini diharapkan menjadi ajang belajar dan bermain baru bagi anak didik yang lekat dengan kaidah budaya lokal.”



Upaya tersebut, diakui Winarti memang tak semudah membalik telapak tangan atau menoleh ketika sekali dipanggil. Kesulitan memang sempat membayangi kala mengajak anak didik berlatih Tari Remo. Namun hal tersebut nyatanya hanya singgah sekejap di benak Winarti maupun dua guru lainnya yang mengampu anak didik kelas A dan B TK Darul Hikmah III Bareng.

“Karena memang Tari Remo memiliki pakem tersendiri, maka untuk memudahkan pemahaman anak didik terhadap tiap gerakannya, metodenya kami kemas secara sederhana. Ini kami praktikkan dengan cara bermain pada sub tema materi cinta Indonesia. Sehingga, pada tahapan usia dini ini, anak didik tidak memiliki tuntutan untuk menguasai Tari Remo secara sempurna. Akan tetapi lebih kami tekankan pada pengenalan secara dasar, sesuai kapasitasnya,” terang Winarti.

Berlatih keterampilan memainkan sampur remo. (Donny)

Menambahkan penjabaran Winarti, Guru Kelas A, TK Darul Hikmah III Bareng, Tria Novita Sari mengungkapkan, bentuk penyederhanaan praktik Tari Remo kepada anak didik juga didasari dengan pengenalan secara audio-visual. Sehingga, anak didik tidak mengawang imajinasinya ketika memperagakan Tari Remo baik saat tampil di hadapan umum maupun saat mengikuti ekstrakurikuler.

“Senapas itu pula, dari segi pengasahan tumbuh kembang, Tari Remo banyak memberikan manfaat untuk menguatkan motorik halus dan kasar anak didik. Oleh karenanya, dalam satu kegiatan semacam ini dimensi peningkatan mutu dan pelayanan belajar anak didik secara kontekstual dengan kesenian dapat terwadahi optimal,” ujar Tria Novita Sari.

Anak didik melakukan pemanasan tangan sebelum memulai menari remo. (Donny)

Disinggung mengenai hasil dari aspek mutu, Winarti berujar bahwa dari sebelum dan sesudah adanya ekstrakurikuler Tari Remo ini memang terdapat perbedaan. Diantaranya dukungan dan partisipasi wali anak didik yang kian intensif dalam membantu pengembangan kegiatan, dan tak lupa peningkatan serapan jumlah penerimaan anak didik baru. Keduanya sama-sama berada di benang merah hasil kepercayaan masyarakat yang senyampang dengan peningkatan mutu satuan pendidikan.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama