Bangunan pendapa tampak depan. (Rabitha)


TEMBELANG – Sebagai wilayah yang lekat dengan cerita sejarah masa lampau, dapat dipastikan Kabupaten Jombang memiliki sebagian bangunan bersejarah yang masih dapat ditilik keberadaannya hingga kini. Salah satunya yakni bangunan pendapa bergaya joglo yang berlokasi di Desa Kedungotok, Kecamatan Tembelang.

Bagian dalam pendapa masih tersimpan dangan baik ornamen peninggalan masa lampau. Salah satunya yang menjadi ikon adalah patung kepala rusa yang menjadi simbol kekuatan dan kejantanan.

Apabila diperhatikan sekilas terlihat tak ada perbedaan antara pendapa joglo ini dengan bangunan pendapa pada umumnya, dilengkapi atap berbentuk tajug, semacam piramida yang setengah mengerucut. Namun setelah memasuki pada bagian pendapa suasana sejuk sungguh terasa hingga terpajang rapi ornamen yang lekat dengan peninggalan masa lampau.

Baca Juga: Ini Efek yang Akan Ditimbulkan Makan Sambil Menonton TV

Dijelaskan oleh Sesepuh Desa Kedungotok, Karsadi, S.Sos. bahwa Pendapa Joglo Desa Kedungotok ini menurut cerita dari para pendahulu telah dibangun sejak tahun 1889. Orang yang berjasa membangunnya sekaligus pemilik adalah Mbah Murdianto yang merupakan kepala desa pendahulu Desa Kedungotok.



Karsadi mengisahkan bahwa menurut sejarahnya pendapa joglo ini sempat berpindah kepemilikan. Diantaranya pernah menjadi barang sitaan orang asing hingga sebagai jaminan hutang. Namun bersyukurnya kini pendapa yang didominasi dengan warna cokelat asli kayu jati ini telah kembali pada keturunan Mbah Murdianto dan difungsikan sebagai hunian pribadi.

“Arsitektur pendapa joglo ini tak pernah direnovasi, Kendati demikian perbaikan dari pelbagai sisi jelas pernah dilakukan seperti mengganti genting, menambal tembok dan lantai yang retak hingga memperbarui cat atau sekadar mengkilapkan kembali warna asli kayu. Hingga warna cat aslinya juga dipertahankan hingga kini,” Ujar pria bertubuh gagah itu.


Ornamen kepala rusa yang menjadi ikon pendapa. (Rabitha)

Bagian dalam pendapa masih tersimpan dangan baik ornamen peninggalan masa lampau. Salah satunya yang menjadi ikon adalah patung kepala rusa yang menjadi simbol kekuatan dan kejantanan, imbuh Karsadi. Ornamen teralis besi yang kokoh hingga furnitur laiknya meja dan kursi yang juga masih terjaga ketulenannya.

Karsadi saat menjelaskan detail bangunan depan pendapa. (Rabitha)

Karsadi menutup bahwa guna membatasi antara bagian pendapa, pringgitan atau bagaian tengah dan ndelem atau bagian dalam terdapat sekat dinding kayu yang biasanya disebut Gebyok dalam Bahasa Jawa. Gebyok tersebut sangat megah dengan ukiran kayu yang sangat detail berwarna putih gading dan cokelat. Selanjutnya bagian samping pendapa juga terdapat pintu masuk yang tingginya tak sampai dua meter, hal ini memiliki makna menghormati, karena beberapa orang dewasa harus menunduk dahulu untuk melewatinya.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama