Bahan yang digunakan adalah telur, bumbu dan air. (Rabitha)


JOMBANG – Telur gulung menjadi salah satu variasi dari olahan telur goreng yang cara memasaknya cukup unik yakni sebuah telur akan digoreng dan kemudian digulung menggunakan sebuah tusukan yang biasanya terbuat dari bambu atau lidi. Jajanan ini sering dihidangkan dan dijual di lingkungan satuan pendidikan terutama di tingkat PAUD dan sekolah dasar sehingga mengutamakan kelezatan juga kebersihan.

Peluang usaha ini cukup menggiurkan karena proses pembuatannya yang sederhana sehingga modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar.

Selain marak bak jamur di musim penghujan, pedagang telur gulung juga banyak dijumpai pelbagai pusat kuliner, Foodcourt hingga acara hiburan masyarakat. Salah satunya yang mudah ditemui masyarakat Kota Santri yakni telur gulung dengan merek Endog Gulung.

Baca Juga: Menerabas Batas Disdikbud Kabupaten Jombang Berbagi Ceria di HGN

Dijelaskan oleh Pedagang Usaha Endog Gulung, Yanto bahwa merek ini juga populer dikenal masyarakat dengan nama Telur Gulung Mas Budi. Hal ini lantaran yang pertama kali merintis usaha ini bernama Budi yang kini banyak dikelola oleh karyawannya lantaran terdapat lebih dari tiga cabang usaha. Usaha telur gulung ini dimulai sejak lama namun menggunakan merek ini sekitar dua tahun.



Perlu dipahami bahwa telur gulung dapat dikatakan sebagai makanan merakyat yang setiap orang bisa dan ingin memakannya. Jajanan ini memiliki pangsa pasar kalangan anak-anak dan remaja. Oleh sebab itu perlu melakukan survei sederhana untuk mendapatkan analisa seberapa luas konsumen yang dapat dijangkau apabila ingin berjualan secara menetap. Namun perihal rute dan pos juga perlu diperhatikan bagi pedagang keliling.


Cabang Telur Gulung di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 74, Sengon Jombang. (Rabitha)

Yanto mengatakan bahwa perkiraan waktu buka tentu juga harus dipikirkan secara tepat. Diantaranya saat anak-anak istirahat dan pulang sekolah begitu pula bagi yang berdagang di lokasi wisata dan taman hiburan. Selanjutnya bagi yang berdagang di pinggir jalan juga memperhatikan seperti jam makan siang, pulang kerja hingga waktu antara pukul 06.00 s.d 21.00 WIB. Seperti usaha ini mampu berjualan hingga dua shif dari pagi hingga siang dan sore hingga malam. Setiap shifnya mampu menghabiskan lebih dari 16 tray telur ayam.

Harga paket telur gulung. (Rabitha)

Peluang usaha ini cukup menggiurkan karena proses pembuatannya yang sederhana sehingga modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, terang pemuda berusia 30an itu. Bahan dasar berupa telur, bumbu, air, minyak, saus sambal dan saus tomat. Selanjutnya perlengkapan berupa wadah kemasan berupa tusuk bambu, gelas plastik, plastik kecil untuk saus dan plastik besar. Modal dalam bentuk investasi seperti gerobak, kursi, banner, etalase, kompor, wajan, spatula, wadah, alat kebersihan dan kelistrikan jika dibutuhkan.


Penampakan telur gulung buatan Yanto. (Rabitha)

Kesemua rincian kebutuhan perlengkapan tersebut jika ditotal sekitar Rp 3.000.000, ungkap Yanto. Namun para pemula yang ingin bergelut di usaha ini tak perlu berkecil hati lantaran jika sudah berjalan dengan lancar usaha ini mampu menghasilkan omset bersih hingga lebih dari Rp.3.000.000 setiap bulannya. Selanjutnya dapat memperluas usaha hingga menggaji karyawan sekitar Rp.1.500.000. Terakhir perlu juga diketahui bahwa menggoreng telur gulung ini juga tak semudah yang dibayangkan lantaran selain membutuhkan takaran bahan yang pas juga keuletan dan kecepatan tangan.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

أحدث أقدم