Wisata Lintas Desa dari Bukit Pencaringan. (Ist)


JOMBANG - Beraktivitas menikmati indahnya pemandangan sambil menghirup udara segar pegunungan yang dibuka untuk umum atau wisatawan di desa jarak, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dengan nama Wisata Lintas Desa dari Bukit Pencaringan.

Dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), atau pemerintah desa, aktivitas wisata ini baru saja dibuka untuk umum pada Minggu (19/11) dengan menyediakan paket lengkap. Pengunjung yang ikut serta dalam aktivitas ini bisa menikmati indahnya panorama alam, menyatu dengan segarnya udara dengan aroma pegunungan, hingga mencoba trekking ditepi kaki Gunung Anjasmoro.

Trekking dari Bukit Pencaringan sejauh 2,6 kilometer

Wisata Lintas Desa yang menempuh jarak kurang lebih 2,6 kilometer yang dimulai dari Bukit Pencaringan. Dengan keindahan alamnya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung wisatawan ketika menjajaki Watu Lumbung (Batu Besar) dan jalan setapak.

Baca Juga: Jumat Kreasi Wadah Pengembangan Diri

Usai melewati Watu Lumbung, dilanjutkan dengan perjalanan menyusuri tepian sungai, melewati hutan sengon, hingga turun menuju sungai, sampai kembali ke lokasi Bukit Pencaringan.

Sepanjang jalan, pengunjung wisatawan bisa juga menuruni lembah, menjelajahi perbukitan, hingga melewati kebun manggis, melintasi kebun durian, hingga melihat dari jarak dekat banyaknya aneka tanaman-tanaman perkebunan.

Tidak hanya trekking, pengunjung wisatawan pun bisa menikmati indahnya pemandangan alam diatas Bukit Pencaringan. Diatas bukit, tersedia juga lokasi area untuk camping atau berkemah.



Kepala Desa (Kades) Jarak, Agus Darminto menerangkan bahwa Wisata Lintas Desa Dari Bukit Pencaringan, mengusung tema kearifan lokal, mengajak para pengunjung wisatawan agar lebih dekat dengan alam, serta merasakan indahnya kehidupan di lingkungan pegunungan.

Dengan adanya aktivitas ini, pengunjung wisatawan dapat secara langsung bersentuhan dengan buah-buahan dan tanaman yang menjadi andalan di Desa Jarak ini. Seperti Durian, kopi, dan manggis.

Didalamnya, tentu dapat menikmati berbagai potensi yang tersedia di Desa Jarak. Baik itu perkebunan, peternakan, dan tanaman. Agus Darminto pun mengimbuhkan, bahwa adanya kegiatan ini adalah upaya dari pemerintah guna meningkatkan daya ekonomi serta taraf hidup masyarakat.

Aktivitas ini diharapkan agar dapat menjadi stimulus bagi pergerakan ekonomi masyarakat di desa ini, khususnya pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar lebih berkembang, serta menambah keuletan dan gairah petani dalam meningkatkan produktivitas buah durian, kopi, dan manggis.

Agus Darminto pun berharap, agar destinasi wisata di desa ini bisa terus berkembang demi mendukung perekonomian masyarakat, bahkan sekaligus dapat menjadi ikon wisata alam khususnya Kabupaten Jombang, melalui pengelolaan pemerintah desa.

Desa Jarak, sebagai penghasil utama buah manggis di Kabupaten Jombang. Agus Darminto pun menambah uraiannya, bahwa Desa Jarak sudah dikenal sebagai desa yang penghasilan utamanya yaitu buah manggis, yang terletak di Wonosalam, Kabupaten Jombang. Potensinya bahkan hingga merambah di kelas pasar ekspor.

Pada setiap tahunnya, buah manggis dari seluruh kawasan perkebunan milik warga yang dipanen mencapai hingga 80 ton. Panen buah manggis tengah berlangsung sejak November, dalam beberapa tahun kebelakang ini, buah manggis yang dipanen memang sangat luar biasa.

Kerjasama dengan Kampus Petra Christian University (PCU)

Agus Darminto kembali menerangkan, bahwa adanya aktivitas di desanya, yakni wisata alam dimulai dari kolaborasi Pemerintah Desa Jarak dengan salah satu perguruan tinggi di Surabaya yaitu, Petra Christian University (PCU).

Dosen Arsitektur PCU, Anik Juniwati menyampaikan bahwa, ide paket wisata, yaitu wisata jelajah desa dari Bukit Pencaringan ketika itu digagas bersama Elvina Shanggrama Eijaya selaku rekan sejawatnya.

Demi terwujudnya gagasan tersebut, kedua Dosen itu ikut serta membantu pemberdayaan dan pengembangan Desa Jarak, salah satunya dengan cara berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Jarak, Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Wijaya Putra (UWP), yakni Erwan Aristyanto, serta mahasiswa PCU.

Anik Juniwati mengatakan diciptakannya wisata di desa ini, adalah hasil dari hibah terhadap pengabdian kepada masyarakat yang dituangkan melalu skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kami mendapatkan kurang lebib 69 juta rupiah.

Dia pun menjelaskan, bahwa dukungan untuk Desa Jarak, yakni guna mengembangkan destinasi wisata alam melalui pembangunan fasilitas Wisata Lintas Desa, dalam bentuk perumusan desain, pengemasan paket wisata, hingga pendampingan pelatihan pemandu wisata.

Sumber/Rewrite: wartapesona.com/Tiyas Aprilia

أحدث أقدم