Kegiatan praktik lapangan oleh peserta didik MAPM. (ist)


DIWEK –
Suatu perubahan di satuan pendidikan dapat diciptakan secara multidimensi. Banyak variabel dan media yang mampu dijadikan alat mencapai perubahan tersebut. Tak terkecuali, sosok kepemimpinan di satuan pendidikan. Pengaruhnya tentu cukup besar untuk mengendalikan arah perubahan yang hendak dituju oleh satuan pendidikan.

Raihan tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang ditopang dengan iklim disiplin etos kerja, mampu menjadikan MA Perguruan Muallimat Cukir menjalankan visinya, yakni qurani dan berprestasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala MA Perguruan Muallimat Cukir, Chofsyotul Maryam, M.Pd.I. Menurutnya, perubahan baik yang hendak ditargetkan maupun dalam rancangan, mesti melalui tauladan dari seorang kepala satuan pendidikan.

Chofsyotul Maryam mengatakan, “Aral melintang pasti ada dan sudah sepatutnya harus dirintangi dengan penuh optimisme, sebab peran dari pendidik sendiri ialah mampu melahirkan perubahan yang baik bagi diri sendiri, lingkungan serta peserta didik. Oleh karenanya selaku nahkoda di MA Perguruan Muallimat Cukir, konsep perubahan yang saya usung selalu bermula dari contoh dan tindakan baik baik kepada guru maupun peserta didik.”

Baca Juga: Cara Fokus Belajar untuk Peserta Didik

Proses yang dilalui Chofsyotul Maryam pun tidak semudah membalik telapak tangan. Berangkat menjadi guru lalu berjenjang ke Wakil Kepala MA Perguruan Muallimat Cukir selama 12 tahun, lantas resmi menahkodainya saat ini, pelbagai refleksi perjalanannya dijadikan ujung tombok perubahan bagi peserta didik dan seluruh guru. Baik kompetensi sampai sarana prasarana.



Chofsyotul Maryam mengkisahkan, “Kedua perubahan tersebut memang setali tiga uang. Untuk sarana prasarana, difokuskan pada pengembangan kebutuhan akademik melalui penempaan empat kelas unggulan. Mulai kelas tahfidz, keagamaan, reguler, serta bilingual. Kendati terdapat klasifikasi sesuai potensi dan minat bakat peserta didik di empat kelas tersebut, karakteristiknya tetap berpedoman pada pendidikan Alquran. Sehingga, dari keseluruhannya makna ajaran Alquran dinternalisasi pada kurikulum yang berlaku. Walhasil selain ditempa dengan pendidikan keagamaan sebagai dasarnya, peserta didik juga dibekali dengan ilmu serta pengetahuan global.”


Chofsyotul Maryam saat berada di ruang kerjanya. (Donny)

Merunut hasil perubahan tersebut, setahun lalu tepatnya pada November 2022, MA Perguruan Muallimat Cukir, berhasil menyabet gelar Grand Award sebagai Juara II Nasional Young Investors Award (NYIA) 2022. Pada kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Badan Riset Inovasi Nasional ini, salah satu peserta didik berhasil membuat media pembelajaran Bahasa Arab berbasis permainan dengan tajuk Mobaescobar yang merupakan akronim dari Monopoli Bahasa Arab dengan sentuhan cahaya modular dan Mp3 agar memudahkan pembelajaran Bahasa Arab.

“Raihan tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang ditopang dengan iklim disiplin etos kerja, mampu menjadikan MA Perguruan Muallimat Cukir menjalankan visinya, yakni qurani dan berprestasi. Senyampang itu pula, hal ini juga dapat menjadi bukti bahwa peran perempuan di bidang kepemimpinan pendidikan, mampu membawa perubahan yang baik,” tandas Chofsyotul Maryam.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama