Pembuatan Ecobrick oleh peserta didik kelas VI. (Donny)


TEMBELANG – Sampah plastik memang menjadi masalah yang krusial. Di lingkup pendidikan misalnya, jajanan berbungkus plastik acapkali menimbulkan problem yang sulit terurai. Salah satu penyebabnya ialah, belum terkelolanya metode penanganan sampah plastik yang mampu dilaksanakan ajeg oleh seluruh warga satuan pendidikan.

Esensi dari Gebes yang menekankan karakter kepekaan terhadap lingkungan sekitar pada seluruh warga satuan pendidikan, telah seirama dengan dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk itulah SDN Kalikejambon di Tahun Pelajaran Baru 2023/2024 ini telah merintis suatu program penanganan sampah plastik, bertajuk Gebes. Kepala SDN Kalikejambon, Butet Nurwati, M.Pd. menjelaskan, Gebes sendiri merupakan singkatan dari Gerakan Bersih Sampah yang diinisiasi bersama dengan para guru.

“Latar belakang pencetusan Gebes tak terlepas dari kondisi SDN Kalikejambon yang belum memiliki infrastruktur pengolahan sampah tersistematis. Oleh karenanya, diawal peluncurannya ini Gebes terlebih dahulu memfokuskan pembiasaan dan penanaman karakter cinta lingkungan pada peserta didik untuk berhemat sampah plastik. Adapun praktiknya, telah terimplementasi dalam bentuk penciptaan seni kriya dari daur ulang sampah jajanan peserta didik. Mulai dari ecobrick, hiasan motif bunga, dan kerajinan sejenisnya,” terang Butet Nurwati.

Baca Juga: Tips Belajar Efektif untuk Persiapkan SNBT

Salah satu penggagas Gebes yakni Guru Kelas VI SDN Kalikejambon, Akhmad Taufan, S.Pd. menambahkan, bahwa pengembangan program pengurangan sampah plastik dari sisi pengadaan sisi infrastruktur kedepannya akan merambah alat komposer. Komposer sendiri akan difungsikan untuk mengolah sampah non-plastik. Sehingga, konsep keseluruhan Gebes menjadi pembelajaran sadar lingkungan bagi peserta didik.



Akhmad Taufan menguraikan, “Penyadaran kepada peserta didik akan dampak sampah yang tak terkelola dengan baik, memang membutuhkan ketekunan serta kerjasama tim seluruh guru dan peserta didik. Oleh karenanya, supaya karakter cinta lingkungan lewat Gebes dapat terejawentahkan secara laik, eskalasinya juga akan merambah pembentukan tim dari kelas V-VI untuk memantau seraya memberikan pengetahuan ke antar peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya.”


Peserta didik membuat hiasan bunga berbahan kresek. (ist)

Butet Nurwati menambahkan, esensi dari Gebes yang menekankan karakter kepekaan terhadap lingkungan sekitar pada seluruh warga satuan pendidikan, telah seirama dengan dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Maka, sudah menjadi kewajiban seorang guru selaku pendidik agar senantiasa berkreasi mengemas metode Gebes ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama