Parsum Sukowibowo bersama Tim Kedisiplinan. (Rabitha) |
PERAK – Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah tersedianya sarana dan prasarana (Sarpras) pendidikan yang memadai. Hal tersebut dapat dicapai melalui program kepala satuan pendidikan dalam memanajemen pengelolaan Sarpras seperti yang telah dijalankan di SMP Negeri 1 Perak.
Kesemua tahapan pembangunan harus dikelola dengan bijak dan mempertimbangkan hal detail seperti bahan bangunan, teknik pengerjaan, warna, kekuatan hingga keberadaan pohon dekat bangunan yang akarnya juga diperhitungkan apakah akan merusak atau tidak.
Kepala SMP Negeri 1 Perak, Drs. Parsum Sukowibowo, M.Pd. menyampaikan bahwa ketika menampat amanah sebagai ornag nomor satu di satuan pendidikannya sewajarnya harus mampu menganalisis ketersediaan Sarpras pada sesuai peraturan yang berlaku. Kemampuan menganalisis diawali dengan memahami konsep Sarpras pendidikan sangatlah penting.
Baca Juga: Kemampuan yang Perlu Dimiliki Anak Sebelum Masuk SD
Parsum Sukowibowo menjabarkan bahwa konsep Sarpras menjadi bekal kepala kepala satuan pendidikan untuk memahami lima pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi konsep pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan dan pelaporan. Tentunya setiap satuan pendidikan memiliki konsep pembangunan atau pengelolaan yang berbeda-beda lantaran menyesuaikan dengan kebutuhan serta fungsi dari bangunan tersebut.
Wakil Kepala Bidang Humas dan Sarpras SMP Negeri 1 Perak, Supriyatno, S,Pd menambahkan bahwa selain menerapkan lima konsep tersebut di SMP Negeri 1 Perak juga melengkapi dengan fungsi estetika serta makna dari setiap bangunan. Sebut saja saat membangun Gapura Paduraksa yang menjadi gerbang utama masuk satuan pendidikan. Gapura Paduraksa memiliki arti “Padu” yang berarti tepi dan “Raksa” yang berarti pelindung. Desain Gapura dengan atap menyatu tersebut terinspirasi dari arsitektur klasik tanah Jawa dan Bali.
Gapura Paduraksa yang menjadi ikon SMP Negeri 1 Perak. (Rabitha) |
Supriyatno yang juga sebagai Guru Bahasa Inggris tersebut juga menjelaskan bahwa terdapat Gapura Bentar yang baru selesai dibangun tahun 2023. Gapura tersebut sengaja dibangun guna memberikan ruang mobilitas yang memadai bagi peserta didik dan guru ketika masuk atau keluar satuan pendidikan. Sebab diketahui bahwa ketika sebelumnya hanya memiliki satu gerbang saja maka terjadi kemacetan dan antrean mobilitas yang selain sangat menyita waktu juga mengganggu pengguna jalan depan satuan pendidikan.
Gapura Bentar yang baru selesai dibangun. (Rabitha) |
Gapura Bentar dalam Bahasa Jawa kuno berarti “terbelah”, yang terinspirasi dari era kesultanan Mataram di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tandas Supriyatno. Gapura ini sengaja di desain terpisah antar sisi agar bisa dilintasi oleh truk hingga mobil pemadam kebakaran. Selain itu juga pembangunan dilakukan di pelbagai sudut satuan pendidikan. Diantaranya adalah penguatan fondasi jembatan pada gerbang, pembangunan bangku taman hingga sudut pengelolaan sampah untuk menunjang program Adiwiyata.
Supriyatno saat menunjukkan renovasi musala Al-Hikmah. (Rabitha) |
Guru IPS SMP Negeri 1 Perak, Hadi Waluyo, S,Pd memungkasi bahwa pembangunan juga menyasar musala satuan pendidikan, dengan menambahkan kolam tempat bersuci, membuat jendela sirkulasi udara, pengecatan hingga aula musala yang masih dalam perencanaan untuk di renovasi. Kesemua tahapan pembangunan harus dikelola dengan bijak dan mempertimbangkan hal detail seperti bahan bangunan, teknik pengerjaan, warna, kekuatan hingga keberadaan pohon dekat bangunan yang akarnya juga diperhitungkan apakah akan merusak atau tidak. Hal tersebut tentunya juga berdasarkan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Jombang.
Reporter/Foto: Rabitha Maha