Edy Purnomo saat memberikan materi pembelajaran pada peserta didiknya. (Donny)


JOGOROTO – Berstatus sebagai Sekolah Penggerak, menjadikan SMP Negeri 2 Jogoroto telah banyak melakukan perubahan. Mulai dari penyediaan sarana prasarana hingga metode pembelajaran yang mengusung konsep kolaborasi dengan stakeholder terkait.

Perubahan yang terjadi berakar pada pengkualitasan para guru terhadap implementasi KM. Sedari hasil pelbagai latihan sampai In House Training, para guru mendapat penempaan ihwal praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Kepala SMP Negeri 2 Jogoroto, Edy Purnomo, S.Pd. M.M. menjabarkan, secara bertahap perubahan memang dilakukan dengan memetakan kebutuhan pelayanan peserta didik sampai peningkatan kompetensi guru dalam mengejawentahkan prinsip Kurikulum Merdeka (KM). Sehingga, keterkaitan duanya menjadi landasan perubahan yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jogoroto.

Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Cegukan? Pelajari Proses dan Faktor Penyebabnya

“Dari segi akademik misalnya, kegiatan pembelajaran maupun kokurikuler kita rancang dengan aktif menggandeng kerjasama dari pelbagai praktisi. Semisal pada pengenalan pendidikan kesehatan reproduksi, kita langsung berkolaborasi dengan Woman Crisis Center Jombang. Kemudian, untuk dasar pelatihan baris berbaris peserta didik juga langsung berlatih dengan jajaran Koramil Jogoroto. Kemudian banyak lagi kegiatan serupa yang selalu kita upayakan menghadirkan sudut pandang praktisi di ruang ruang pembelajaran SMP Negeri 2 Jogoroto,” ujar Edy Purnomo.



Disinggung ihwal motivasinya untuk melibatkan banyak pihak dan praktisi dalam aktivitas belajar peserta didiknya, Edy Purnomo menerangkan bahwa empirisme serta kenyataan di lapangan yang dikuasai para praktisi menambah variasi pembelajaran. Sekaligus menyuguhkan pengetahuan baru bagi peserta didik.

Kegiatan In House Training yang diikuti seluruh pendidik SMP Negeri 2 Jogoroto. (Donny)

Edy Purnomo menambahkan, “Dampak dari konsep belajar semacam ini cukup positif untuk memperkaya perspektif peserta didik terhadap realitas di sekitarnya. Sebagai contoh lagi, tatkala kita bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang untuk pengelolaan sampah, peserta didik mendapat ilmu baru mengenai efek dan banyak bentuk yang bisa dihasilkan dari sampah. Kendati demikian keseluruhan prosesnya tak menanggalkan kedudukan guru di kelas sebagai fasilitator dan pembentuk karakter peserta didik atas apa yang telah dicernanya sebagai pengetahuan.”

Pelatihan Baris-Berbaris bersama jajaran Koramil Jogoroto. (Donny)

Guru IPA Kelas VII yang juga sebagai Komite Pembelajaran SMP Negeri 2 Jogoroto, Drs. Rhohman, membenarkan, bahwasannya perubahan yang terjadi berakar pada pengkualitasan para guru terhadap implementasi KM. Sedari hasil pelbagai latihan sampai In House Training, para guru mendapat penempaan ihwal praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Artinya, sepanas dengan KM, transformasi pendidikan di SMP Negeri 2 Jogoroto disesuaikan dengan jiwa zaman peserta didik saat ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama