Peserta didik saat membuat Ecobrick. (Donny)


GUDO – Perluasan media dan metode pembelajaran saat ini memang banyak memberikan celah bagi satuan pendidikan untuk membawa isu sosial maupun lingkungan sebagai bahan belajar peserta didik. SDN Tanggungan Gudo misalnya. Respon atas kondisi lingkungan, diwujudkan dalam pembelajaran mengelola sampah.

Dengan dibentuknya tim satgas dari peserta didik cukup efektif untuk membentuk karakter peserta didik dalam menyikapi sampah di sekitarnya.

Alvira Isnani Putri dan Hilda Nuris Sofa, peserta didik Kelas V SDN Tanggungan Gudo saat ditanyai perihal tujuan dan manfaat belajar mengelola sampah pada (7/9) lalu, menuturkan bahwa, sampah memang harus dikelola dengan baik, supaya suasana sekolah asri dan tak menimbulkan masalah lingkungan. Seperti penumpukan dan polusi udara akibat bau yang ditimbulkan.

Kepala SDN Tanggunan Gudo, Aris Muktiyanah, S.Pd. melanjutkan, pengangkatan isu lingkungan ke satuan pendidikannya, turut diinjeksikan pada projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Walhasil, rupa ecobrick, kriya daur ulang, sampai kompos akan dijadikan produk dari projek ini.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Manfaat Maksimal Sayur dan Buah

“Seiring proses berjalan, produk di atas memang ditempatkan sebagai media belajar peserta didik ihwal tata kelola sampah. Sehingga, hasil utamanya adalah karakter dan pengetahuan peserta didik terhadap lingkungannya, terutama memilah dan memanfaatkan sampah baik organik maupun non-organik. Adapun metodenya, seluruh kelas kami bentuk tim yang terdiri dari tiga peserta didik, dan memiliki tugas untuk memantau dan mengingatkan kepada rekannya untuk tidak menyampah sembarangan, serta membuangnya di tempat yang telah disediakan,” urai Aris Muktiyanah.



Selang waktu, Ari Muktiyanah pun mengakui, kendati belum semua peserta didik mampu menerapkan hal tersebut, namun tatkala projek berlangsung, mulai dari membuat ecobrick, memilah sampah, membuat bahan dasar kompos, seluruhnya merangkum aspek pendidikan karakter. Peserta didik dapat bekerjasama, bertanggung jawab dan paham atas sampah yang dihasilkannya dan efek negatifnya jika tidak terkelola dengan baik.

Rupa kompos yang diolah peserta didik. (Donny)

Guru Kelas V, SDN Tanggungan Gudo, Sundari Wati, S.Pd. membenarkan, dengan dibentuknya tim satgas dari peserta didik cukup efektif untuk membentuk karakter peserta didik dalam menyikapi sampah di sekitarnya. Terlebih, dari segi wali peserta didik juga telah mendapat sosialisasi terkait projek pengelolaan sampah ini.

Salah satu wadah sampah botol plastik yang ada di depan kelas. (Donny)

Sundari Wati menambahkan, “Maka, pemahaman berkegiatan di luar kelas dengan memilah maupun mengolah sampah, tidak sampai disalahpahami oleh wali peserta didik. Sehingga tujuan menciptakan karakter, disiplin, peduli, gotong royong, dan bertanggung jawab selain terimplementasi di satuan pendidikan, juga dapat terimplementasi dirumah.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama