Ilustrasi stres memikirkan banyak hal. (Ist)


NASIONAL - Ada banyak resolusi yang dibuat saat tahun baru tiba. Namun, pakar kesehatan dari berbagai kampus memberi tips buat seseorang yang ingin mengelola stres lebih baik pada 2024 ini.

Psikolog klinis dan asisten profesor psikologi di Harvard Medical School di Boston, Dr Karmel Choi, mengatakan bahwa stres juga dapat muncul sebagai rasa frustrasi atau kemarahan, yang dapat berdampak pada hubungan dengan orang sekitar.

Oleh karena itu, penting untuk melatih manajemen stres dari tahun ke tahun agar kesehatan diri menjadi lebih baik dan hubungan terjalin dengan lebih intim.

Baca Juga: Tiga Pilar Keagamaan Kunci Sukses Layanan SDN Japanan III Mojowarno

Psikolog klinis yang berbasis di Toronto, Dr Monica Vermani, menuturkan bahwa stres yang terkendali bisa menjadi kebahagiaan. Memaksimalkan tingkat energi kita, memungkinkan kita untuk hadir dan mampu menghadapi apa pun yang menghadang kita.

Vermani mengatakan, memulai tahun baru bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik, yakni dengan komitmen terhadap perawatan diri termasuk mengurangi stres. Berikut ini tips mengurangi stres menurut para pakar.

Menghela Napas
Kebiasaan melakukan menghela napas sangat baik, terutama sebagai respons terhadap stres. Meski terdengar sebagai keluhan, tapi sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari menunjukkan sebaliknya.



Salah satu jenis pernapasan yakni desahan siklik terbukti paling membantu dari semua teknik pernapasan dan meditasi. Caranya adalah dengan menarik napas melalui hidung hingga paru-paru terasa setengah penuh, berhenti sejenak, tarik napas lagi hingga paru-paru terisi penuh, lalu embuskan perlahan melalui mulut.

Penulis studi dan direktur Pusat Stres dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, Dr David Spiegel mengatakan menghela napas secara siklik adalah cara yang cukup cepat untuk menenangkan diri. Banyak orang dapat melakukannya sekitar tiga kali berturut-turut dan langsung merasakan kelegaan dari perasaan cemas dan stres.

Bermain-main
Semakin dewasa, kehidupan banyak orang menjadi terlalu serius. Namun, kondisi ini bukan berarti harus meninggalkan kesenangan bermain pada masa kecil. Faktanya, pada masa dewasa, bermain tetap penting untuk mengatasi tekanan dan meningkatkan kepuasan hidup.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret 2013 terhadap hampir 900 mahasiswa menemukan bahwa mereka yang lebih suka bermain memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan peserta yang kurang suka bermain.

Cobalah untuk menemukan permainan melalui hobi yang mungkin disukai. Jika bisa dinikmati berarti itu pantas menjadi kebiasaan guna melepaskan tekanan atau stres yang ada.

Bersantai Tanpa Memikirkan Apa Gunanya
Peneliti senior di Unit Dewan Penelitian Medis untuk Kesehatan Seumur Hidup dan Penuaan di University College London, Dr. Victoria Garfield, mengatakan aktivitas santai seperti bersantai dapat bermanfaat.

Terutama bagi orang-orang yang tidak dapat dengan mudah mematikan otak dan merasa sulit melakukan meditasi atau praktik mindfulness lainnya. Aktivitas santai ini termasuk tidak menggunakan layar HP dalam waktu satu jam sebelum tidur, agar tidak mengganggu tidur sehingga stres bisa lebih terkelola.

Relaksasi Otot Progresif

Relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi pikiran-tubuh yang sangat efektif dan dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring selama lima menit.

Dengan ketegangan sistematis yang aktif kemudian relaksasi otot, ini adalah teknik lain yang baik untuk orang yang membutuhkan sedikit bantuan untuk fokus pada latihan pernapasan meditatif.

Selalu Bersyukur
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa ketika menghadapi stres atau masa-masa sulit, bersyukur bisa menguranginya dan meningkatkan suasana hati yang lebih positif. Pada 2024 ini, kamu bisa melakukan praktik syukur tiap hari dengan membuat jurnal rasa syukur yang dicatat setiap malam sebelum tidur.

Hal yang disyukuri tidak terbatas soal pencapaian atau materi saja, melainkan segala yang kita punya dan dapatkan. Termasuk kesehatan, makanan, dan lainnya. Kemudian, cobalah melihatnya pada saat-saat yang menegangkan daripada memikirkan nasib buruk atau membandingkan hidup dengan hidup orang lain.

Dr Karmel Choi mengatakan stres mempersempit fokus kita. Namun saat stres kita berkurang, kita dapat memperluas pandangan kita untuk memperhatikan momen-momen positif dan berbagai peluang di sekitar kita.

Sumber/Rewrite: detik.com/Tiyas Aprilia
أحدث أقدم