Pembina MGBK juga ikut mencoba Ice Breaking. (Rabitha)


JOMBANG – Aula I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang pada Rabu (20/9) terlihat heboh dan meriah saat acara Seminar dan Pembukaan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) tahun 2023. Kesan monoton hingga menyebabkan mengantuk dalam sebuah acara seminar ataupun workshop kini tak dirasakan lagi oleh para peserta berkat adanya lomba dan praktik Ice Breaking yang berarti aktifitas untuk mencairkan suasana.

Guru BK harus mampu menjadi pelopor pencipta pembelajaran yang menyenangkan di setiap satuan pendidikannya. Terlebih kebijakan sekolah lima hari mengharuskan guru harus berupaya menjaga semangat belajar peserta didik agar tak sampai mengantuk ataupun bosan di tengah pembelajaran.

Ketua MGBK SMP Kabupaten Jombang, Makhshushotin, S.Pd. menyampaikan bahwa agenda pembukaan MGBK memang rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain ada materi pokok yang pada tahun ini bertajuk Seminar Peran BK dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila juga terdapat aksi lomba Ice Breaking yang diikuti setiap wilayah MGBK yakni wilayah Tengah, Timur, Selatan, Barat dan Utara.

Perempuan yang akrab disapa Bu Tin itu mengatakan bahwa menariknya seluruh guru yang berjumlah sekitar 128 dan terbagi di setiap wilayah harus terlibat langsung dalam perlombaan. Selain itu, tampilan Ice Breaking juga diharapkan tidak mencontoh pada media sosial melainkan ciptaan atau kreasi kelompok MGBK sendiri. Nantinya setiap peserta akan dinilai oleh pembina MGBK Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Tips Segar dan Berenergi Tanpa Tidur Siang

Pembina MGBK Kabupaten Jombang Unsur Kepala Satuan Pendidikan, Drs. Yuniardi Nurrohmad mengapresiasi ide pengurus MGBK untuk membuat agenda pembukaan yang tak hanya sebatas acara seremonial saja. Melainkan terdapat aksi pembekalan keterampilan baru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi guru dan juga terutama bagi peserta didik.



“Lebih dari itu adanya agenda seperti ini juga mampu meningkatkan kekompakan antar wilayah. Anggota MGBK yang saat ini didominasi oleh guru muda harus mampu kreatif dalam mengatasi setiap problematika di satuan pendidikan hingga terlibat aktif dalam kegiatan MGBK. Begitu pula dengan anggota guru senior harus tetap menjaga kekompakan dan menjadi tauladan yang baik bagi guru juniornya,” pesan Yuniardi Nurrohmad.


Pengurus MGBK mempraktikkan permainan tebak kata. (Rabitha)

Sementara itu, Pembina MGBK Kabupaten Jombang, Dra. Susiana, M.Si. menegaskan bahwa guru BK harus mampu menjadi pelopor pencipta pembelajaran yang menyenangkan di setiap satuan pendidikannya. Terlebih kebijakan sekolah lima hari mengharuskan guru harus berupaya menjaga semangat belajar peserta didik agar tak sampai mengantuk ataupun bosan di tengah pembelajaran. Sehingga kemampuan Ice Breaking perlu untuk dimiliki oleh setiap pendidik.

Lomba Ice Breaking dimenangkan oleh MGBK Wilayah Timur. (Rabitha)

Susiana mengatakan bahwa peserta lomba Ice Breaking sangat antusias, setiap wilayah menampilkan materi Ice Breaking yang beragam. Mulai dengan wilayah Utara dengan Kuis Tebak Gaya, wilayah Selatan dengan kuis gerak instruksi Daku Berkata, wilayah Tengah dengan Lagu Potong Bebek Angsa serta pemenangnya adalah wilayah Timur dengan tarian yang sangat kompak.

Anggota MGBK saat mengisi Mood Board sebelum acara dimulai. (Rabitha)

Selanjutnya, materi seminar juga tak kalah menarik, tandas Susiana. Diantaranya adalah Program Sekolah Penggerak, Peran Guru BK dalam P5 serta meluruskan arti dan tujuan kegiatan P5 yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama