Peserta didik juga belajar literasi digital. (Rabitha)


PERAK – Kemampuan berliterasi menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik dan peserta didik pada perkembangan laju pendidikan abad 21. Hal ini tercermin dalam gencarnya program pemerintah dalam Gerakan Literasi Sekolah hingga uji kompetensi Asesmen Nasional untuk menggali kecakapan berlitersi dan berpikir kritis. Menyikapi hal itu, segenap civitas akademika SDN Sukorejo V Perak memiliki jurus unggulan untuk menumbuhkan literasi.

Membiasakan peserta didik fokus membaca juga memerlukan waktu yang selain rutin juga berkelanjutan, tak kalah menantang yakni menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik untuk menulis karya.

Kepala SDN Sukorejo V Perak, Nining Widarti, S.Pd.,M.Pd. mengisahkan bahwa budaya literasi di satuan pendidikan berpredikat Sekolah Penggerak ini diakui sempat menurun saat Pandemi. Hal ini disebabkan kurangnya kontrol untuk rutin membaca dan mengekspresikan gagasan lantaran kurangnya wawasan yang dimiliki. Terlebih intensitas penggunaan gawai juga terbilang masif, peserta didik lebih tertarik membaca potongan tulisan dan menonton video yang ada di media sosial, sehingga dapat dikatakan minat baca ada namun daya baca rendah.

Baca Juga: Kekeliruan Saat Mengenakan Pakaian Putih

Nining Widarti yang juga memiliki hobi menulis ini mengatakan bahwa, Selain itu juga berdasar pada hasil rapor pendidikan yang menunjukkan rendahnya pada aspek literasi. Sehingga dicetuskanlah program untuk menanggulangi berupa Surya Berdasi yang berarti Sukorejo Lima Berkarya dalam Berliterasi. Program tersebut bersemi sejak tahun 2022 diawali kegiatan asesmen guna mengetahui sejauh mana perkembangan peserta didik dalam berliterasi dengan konsep penilaian 4 Keterampilan yakni Berbicara, Membaca, Menyimak, Menulis.



Guru Kelas I SDN Sukorejo V Perak, Indah Laila Rosita, S.Pd membeberkan bahwa secara teknis Surya Berdasi dilakukan setiap hari kamis selepas kegiatan intrakurikuler. Program diawali dengan pemetaan konten materi pembelajaran budaya literasi. Pemetaan tersebut diantaranya bagi kelas rendah yakni I s.d III lebih menekankan pada konten keterampilan berbicara dan menyimak. Sebab untuk keterampilan membaca masih diupayakan kelancarannya dan keterampilan menulis juga diupayakan kerapiannya dan pengenalan pada penulisan karya non fiksi.


Budaya membaca yang sudah berkembang di satuan pendidikan. (Rabitha)

“Sementara itu, bagi kelas atas yakni IV s.d VI materi keterampilan lebih difokuskan seluruh keterampilan. Mulai dari keterampilan membaca, peserta didik diberikan kesempatan untuk membaca buku dengan tema yang digemarinya, selanjutnya keterampilan menyimak dari sebuah karya, terus keterampilan berbicara yang dilakukan setelah membaca peserta didik diberikan waktu untuk menceritakan kembali buku yang dibaca ataupun menyampaikan ide lainnya,” terang Indah Laila Rosita.

Lebih lanjut dijelaskan Guru Kelas IV SDN Sukorejo V Perak, Sri Ani Setiowati, S.Pd.SD apabila ketiga kemampuan tersebut sudah dikuasai oleh peserta didik maka langkah selanjutnya yakni keterampilan menulis karya non fiksi yang diantaranya puisi, cerpen, novel ataupun ekspresi cerita pengalaman. Menariknya ketika praktik, menumbuhkan budaya berliterasi memang diakui tak semudah menoleh ketika dipanggil.

Nining Widarti, S.Pd.,M.Pd. (Rabitha)

Sri Ani Setiowati yang pernah menjuarai ajang PTK Berprestasi tahun 2022 ini mengungkapkan bahwa membiasakan peserta didik fokus membaca juga memerlukan waktu yang selain rutin juga berkelanjutan, tak kalah menantang yakni menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik untuk menulis karya. Terkadang terdapat peserta didik yang unggul dalam berbicara namun lemah dalam menulis atau sebaliknya, namun hal tersebut merupakan ekspresi yang harus terus didukung.

Program Surya Berdasi tak hanya isapan jempol belaka, sebab sudah terdapat dua karya buku yang berhasil rutin diterbitkan dalam dua tahun ini tandas perempuan yang gemar membaca ini. Diantaranya antologi puisi #1 dan Antologi #2 dengan judul Senerai Renjana yang menjadi buah karya peserta didik kelas VI.

Reporter/Foto: Rabitha Maha

Lebih baru Lebih lama