Metode Ummi yang dilaksanakan di SDN Curahmalang II Sumobito. (Donny)


SUMOBITO –
Seribu satu cara telah ditempuh oleh SDN Curahmalang II Sumobito untuk menjangkarkan prestasi peserta didiknya. Beberapa diantaranya, dipraktikkan dalam bentuk pembinaan bakat keagamaan dan kesenian.

Prinsip metode Ummi sendiri mengacu pada di sekolah belajar, di rumah menyimak. Artinya, keterlibatan orang tua penting untuk melambari capaian peserta didik di rumah dalam metode Ummi.

Kepala SDN Curahmalang II Sumobito, Nenin Mainingtyas, S.Pd.SD. mengakui, keduanya memang menjadi salah satu prioritas program kerja seluruh guru maupun pembina ekstrakurikuler yang bersangkutan. Pun, pemfokusan di agama dan kesenian untuk meraih prestasi ditargetkan bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Sebab dari tiga tahun berjalan dan terhitung sejak hari ini, kompetisi keagamaan dan seni telah mencatatkan hasil yang signifikan baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Tercatat, untuk Seni Tari, pada tahun 2020 lalu SDN Curahmalang II Sumobito bertengger di Juara III tingkat kabupaten. Lalu teranyar, dalam kompetisi FLS2N dan Lomba Keagamaan Tahun 2023, SDN Curahmalang II Sumobito sukses menyabet dua gelar juara I untuk bidang Tari dan Tilawatil Quran.



Nenin Mainingtyas berkisah, “Pemfokusan di seni dan keagamaan memang memiliki landasan tersendiri di SDN Curahmalang II Sumobito. Dalam metodenya, seleksi melalui bimbingan pembina yang kompeten di bidangnya selalu kita utamakan. Pencapaian Juara I Tari di FLS2N 2023, dengan judul tari Gegayengan yang mengangkat dunia anak misalnya, sedari pencarian bakat, hingga ke jenjang kompetisi kita telah bekerjasama dengan salah satu sanggar seni yang ada di Jombang karena bidikan kita memang di kreasi tari. Tentu tantangannya lebih kompleks, karena di kejuaraan semacam FLS2N koreografi dan musik harus menampilkan karya yang baru dan orisinil. Total sejak babak penyisihan hingga final, pembinaan dilakukan sebanyak dua puluh pertemuan. Maka dengan adanya seleksi sampai final yang dibarengi dengan pembinaan dari tenaga ahli di bidangnya, hasilnya akan maksimal.”

Pada bidang keagamaan pun demikian halnya. Lewat penggemblengan metode Ummi, peserta didik sedari kelas I dikenalkan untuk melafalkan teknik membaca Alquran melalui nada yang digunakan. Sehingga, ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, metode Ummi turut diproyeksikan untuk menjaring bibit prestasi keagamaan, khususnya di bidang tilawatil Alquran.


Kenya Widya Sasmitha yang memperoleh Juara I Tartil tingkat kabupaten tahun 2023. (Donny)

Koordinator Metode Ummi, SDN Curahmalang II Sumobito, Abdul Khamid Salafudin, S.Pd. menjabarkan, sejak Ummi diterapkan, hasilnya sudah 75% peserta didik menguasai makraj Alquran dengan baik. Persentase ini di dapat dari hasil tes jilid secara berkala yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi Ummi oleh dan untuk peserta didik.

“Tes jilid yang dilaksanakan tetap mengacu pada poin penguasaan materi Ummi oleh peserta didik. Sehingga tidak ada paksaan untuk cepat naik jilid, dan tetap mengutamakan penuntasan secara laik di tiap jilidnya. Selain itu, prinsip metode Ummi sendiri mengacu pada di sekolah belajar, di rumah menyimak. Artinya, keterlibatan orang tua penting untuk melambari capaian peserta didik di rumah dalam metode Ummi. Tak hanya itu, pemaksimalan metode Ummi ini juga melingkupi supervisi dan uji kompetensi pada seluruh guru Ummi,” terang Abdul Khamid Salafudin.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama