Ilustrasi bullying di sekolah. (Ist)


NASIONAL - Media sosial dan media massa tengah diramaikan dengan isu kekerasan atau perundungan (bullying) yang terjadi di tempat pendidikan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak kita adalah mengapa anak-anak tertentu bisa menjadi pelaku kekerasan.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra menjelaskan kekerasan yang terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya akibat kurangnya rasa kemanusiaan.

Baca Juga: Serunya Belajar Manasik Bersama Haji Cilik TK Se Kecamatan Bandar Kedungmulyo

Menurutnya, anak-anak yang melakukan kekerasan biasanya kurang memiliki rasa empati dan menghargai orang lain, sehingga lebih berisiko melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Sikap empati dan menghargai orang lain perlu dibangun di rumah dan sekolah, salah satunya dengan membangun komunikasi dan dialog yang intens antara orangtua dan anak. Jika di sekolah, berarti antara guru dan anak.

Dia melanjutkan salah satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orang tua itu penting sekali. Anak memerlukan ruang untuk mencurahkan tentang apa yang dialami dalam kehidupannya, misalnya di sekolah.



Sayangnya, di era digital seperti ini, banyak anak justru lebih banyak menghabiskan waktunya bermain gawai daripada berinteraksi dengan orangtua. Maka, tak heran jika banyak hal yang tidak diketahui orangtua tentang anak. Membatasi penggunaan gawai dan menyeimbangkannya dengan interaksi antara anak dan orangtua menjadi hal penting, sehingga dialog dengan anak bisa terjalin secara intens.

Hal ini pada akhirnya membantu mengurangi potensi anak menjadi pelaku kekerasan karena merasa punya ruang untuk menuangkan perasaannya. Novi Poespita Candra menyebutkan kita ajarkan untuk mengurangi dan mengatur penggunaan gawai dan memperbanyak dialog. Agar tercipta trust connections antara anak dan orangtua ya harus sering dialog.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

Lebih baru Lebih lama