JOMBANG - Berada di Desa Sukopinggir Kecamatan Gudo, SDN Sukopinggir Kecamatan Gudo menjadi salah satu sekolah yang kembali dikunjungi Tim Majalah Suara Pendidikan.


Jika sebelumnya ada sosok Erina Budi Purwaningsih, guru SDN Sukopinggir Gudo yang berhasil menyabet Juara I Guru Prestasi tingkat Kabupaten Jombang 2024, maka kini, kami ingin mengajak pembaca untuk berkenalan dengan SDN Sukopinggir Gudo secara lebih luas lagi.


Berdiri di atas luas lahan mencapai 2.650 meter persegi dan berada tepat di tengah Desa Sukopinggir Gudo, sekolah ini menyediakan fasilitas yang cukup memadai untuk mendukung kegiatan belajar dan tentu juga program unggulannya.


Di SDN Sukopinggir Gudo ini, juga memiliki 135 siswa-siswi. Di dalamnya, siswa-siswinya tumbuh bersama latar belakang lingkungan yang terbilang heterogen dari sosial hingga budayanya. Sehingga membuat SDN Sukopinggir Gudo lebih semarak dengan perbedaan yang ada.


Siswa-Siswi SDN Sukopinggir Gudo
Saat Praktik Samtaku
(ist)

“Sekolah kami ya seperti ini adanya. Akan tetapi alhamdulillah, dengan ikhtiar dan doa, sekolah kami bisa sampai pada titik ini. Dimana siswa-siswinya juga banyak yang berprestasi. Sekolah kami juga sudah menjadi sekolah penggerak dan termasuk sekolah berprestasi. Makanya, kami terus bersemangat untuk meningkatkan kwantitas dan juga kualitas sekolah kami,” ucap Kepala SDN Sukopinggir Gudo, Zeni Wahyu Utami S.Pd.


Selain itu, SDN Sukopinggir Gudo juga berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang ramah anak dan lingkungan.


Salah satunya melalui program Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku).


Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan meningkatkan kesadaran siswa-siswi akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan sekitarnya.


Kebersamaan Saat Samtaku
(ist)

“Untuk mendukung pendidikan yang berkualitas, saya kira kualitas lingkungan dan tata ruang sekolah juga mesti dipertimbangkan. Karena inilah, kami mencetuskan program Samtaku. Program kami lahirkan ini berawal dari banyaknya sampah di lingkungan sekolah. Sehingga kami ingin mengelola dengan cara mendaur ulang sampah yang ada. Seperti sampah organik kami jadikan pupuk alami, imbuh Zeni Wahyu Utami.


Melalui Samtaku, SDN Sukopinggir Gudo ingin mengajak siswa-siswinya untuk memahami bagaimana pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah yang ada. Bentuk penjagaan lingkungan ini juga berlanjut dan berjenjang, sampai ke pembuatan pupuk kompos yang memerlukan waktu beberapa minggu hingga menjadi pupuk. 


Zeni Wahyu Utami
(ist)

Sehingga pupuk itu digunakan untuk mempersubur tumbuhan di sekitar sekolah. Selain itu, para guru di SDN Sukopinggir Gudo juga memberikan materi tambahan mengenai kesadaran menjaga lingkungan dan pemanfaatan sampah di beberapa materi baik di kelas maupun saat praktik di Samtaku. M. Ainun Komarullah

أحدث أقدم