Pelaksanaan Lomba Balon di Punggung, Selasa (13/8). (Adit) 

MOJOAGUNG – Sorai, tawa riang, dan semangat memenuhi halaman SLB Tunas Harapan III Mojoagung. Meskipun berbeda kemampuan, para siswa tetap berkompetisi dengan penuh antusias dalam lomba Agustusan. Mereka turut merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang tak kalah meriah.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Rambutan No. 5, Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung ini sengaja menggelar beragam lomba yang menghibur sekaligus melatih keterampilan motorik dan kerjasama.
Seperti yang terlihat pada Selasa (13/8), kala Majalah Suara Pendidikan berkunjung ke SLB Tunas Harapan III Mojoagung. Aura sumringah terpancar dari wajah siswa-siswi berkebutuhan khusus. Mereka tampak antusias mengikuti berbagai lomba Agustusan.

“Hari ini, dua lomba kami gelar untuk memeriahkan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Kedua lomba tersebut adalah mengkalungkan karet dan meletakkan balon di punggung,” ujar Fajrin Sumasari, S.Pd., guru vokasi membatik.


Salah satu murid yang meletakkan gelang karet pada botol kaca. (Adit) 

Dalam lomba mengkalungkan karet, siswa harus memindahkan karet gelang menggunakan tangan ke botol kaca sebanyak-banyaknya. Sementara itu, pada lomba meletakkan balon di punggung, peserta berpasangan untuk membawa balon menuju garis finish tanpa terjatuh. Sorak sorai dukungan dan tawa pecah setiap kali ada peserta yang hampir gagal menjaga keseimbangan.

Orang tua turut ambil bagian dalam pelaksanaan lomba Agustusan. (Adit) 

Beberapa siswa tampak kesulitan menjaga keseimbangan dan menyelesaikan dua lomba tersebut, sehingga guru dan orang tua murid harus turun tangan membantu. Meski begitu, hal itu bukan masalah, asal para siswa masih berani mencoba dan ikut merasakan keseruan perlombaan Agustusan.

“Intinya, mereka berani bergerak dan merasakan keseruan perlombaan,” lanjut Fajrin.


Lewat sambungan telepon, Kepala SLB Tunas Harapan III Mojoagung, Miftakhul Jannah, S.Pd., menuturkan bahwa kegiatan ini tak hanya untuk memeriahkan HUT RI, tetapi juga melatih motorik, kerja sama, dan rasa percaya diri siswa.

"Pembelajaran outing class itu penting bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) supaya tidak bosan. Mereka senang jika pembelajaran langsung diaplikasikan sebagai contohnya pembelajaran mendalam yang menekankan pada memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Jadi, kita langsung menerapkan pembelajaran mendalam melalui kegiatan lomba Agustusan. Selain itu juga menjaga motorik halus dan kasar dari siswa berkebutuhan khusus,” tandas Miftakhul Jannah.

Antusiasme siswa mengikuti lomba Agustusan di SLB Tunas Harapan III Mojoagung. (Adit) 

Kegiatan perlombaan Agustusan ini berlangsung lima hari penuh. Hari ini memasuki lomba hari ketiga, dan akan dilanjutkan kembali pada Jumat mendatang.(*) - Dimas B. Aditya
Lebih baru Lebih lama