Ike Norawati pembuat tas wanita yang semula dianggap biasa saja dan murah, kini menjadi lebih apik, elegan dan berdaya jual tinggi dengan dibumbuhi pernak-pernik pada tasnya. Bahkan tas buatannya sampai diminati pembeli dari luar Kabupaten Jombang hingga luar negeri.

DIWEK, MSP – Perlengkapan terpenting bagi seorang perempuan adalah menyukai penampilan trendy lengkap dengan aksesorisnya. Perempuan modern, memerlukan tas sebagai penunjang aktivitas sehari-harinya. Mengingat tas merupakan salah satu aksesori wanita yang penting. Hampir dalam setiap kegiatan, tas tidak pernah lepas dan akan selalu dibawa, sehingga beragam model dan ukuran tas didesain untuk menunjang kegiatan kaum perempuan.

Dalam fashion, tas merupakan salah satu aksesoris pendukung, dalam berbusana modis. Tas memiliki manfaat dan fungsi yang banyak. Seperti mempermudah membawa barang dan tentunya membuat kesan terhadap penampilan seseorang yang akan terlihat lebih modis.

Tas memiliki beberapa jenis model yang berbeda, dari bahan pembuatan yang menentukan tingkatan kualitas tas tersebut. Seperti tas yang terbuat dari bahan plastik, kain, rotan, benang, kalep dan kulit semua memiliki kualitas masing-masing. Selain dari segi bahan, tas juga memiliki bentuk dan fungsi berbeda seperti tas yang berukuran besar, tas selempang wanita, tas tangan dan tas ransel. Namun baru-baru ini ada tas yang sedang tren di Jombang yang terbuat dari daun pandan.

Di tangan Ike Norawati tas wanita yang semula dianggap biasa saja dan murah, kini menjadi lebih apik, elegan dan berdaya jual tinggi dengan dibumbuhi pernak-pernik pada tasnya. Bahkan tas buatannya sampai diminati pembeli dari luar Kabupaten Jombang hingga luar negeri.

Namun siapa sangka, hiasan yang membuat tas terlihat menawan itu berbahan limbah kain dari penjahit. Ibu satu anak tersebut memanfaatkan kain perca dan aksesoris lainnya untuk mempercantik tampilan tas wanita produksinya.

“Awalnya dari banyaknya kain perca yang berada di rumah saya. Karena banyak itu saya mencari cara agar kain perca ini dapat dimanfaatkan. Akhirnya saya mencoba mengkreasikannya menjadi bentuk bros (perhiasan yang disematkan pada pakaian). Setelah mencari referensi di internet, saya menemukan hal menarik yaitu tas dari pandan yang dihiasi dengan kristal. saya pun mencoba mengaplikasikan bros ke tas pandan,” ujar perempuan asal Desa/Kecamatan Diwek, Jombang itu.

Berbeda dengan tas pandan biasa dengan harga di bawah Rp 100 ribuan, tas buatan Ike Norawati mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu/buah. Pasalnya, tas wanita itu mempunyai desain yang cantik nan elegan berkat hiasan pernak-pernik dan bros bunga-bungaan yang dirangkainya.

“Sejak sekitar satu tahun yang lalu saya menekuni usaha ini. Ya Alhamdulillah lancar. Dengan dibantu tiga karyawan, saya membuat tas dari bahan daun pandan dan semua dikerjakan di teras rumah saya dan sekaligus menjadi bengkel kerja,” kekeh Ike Norawati.

Kendati demikian, pembuatan tas dengan bahan daun pandan ini tidaklah sederhana karena butuh ketelatenan dan ketelitian. Kain perca yang telah dibordir membentuk berbagai macam bunga dipotong sesuai pola. Ditambah dengan dedaunan dan bunga tiga dimensi atau bros dari kain perca. Ketiga macam bahan itu kemudian dirangkai pada bagian penutup tas menggunakan lem. Butiran mutiara imitasi dibubuhkan untuk menambah kesan elegan pada tas.

“Hasilnya bagus dan peminatnya banyak hingga sekarang. Dalam segi kemasan saya juga tidak sembarangan memilih. Saya menggunakan boks (kotak kecil) agar nampak mewah dan tidak mudah kotor terkena debu,” ujarnya.

Tidak hanya dari Jombang dan sekitarnya, Ike menambahkan, permintaan pesanan tas buatannya juga dari Aceh, Bali, Makasar hingga Papua. Dalam memasarkan karyanya perempuan berkerudung ini memilih menggunakan media sosial. Tak ayal, saat ini omzet kerajinan tas miliknya mencapai Rp 15 juta/bulan.

“Untuk pemesanan online saya pernah kirim sampai Malaysia, Singapura dan Australia. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih banyak yang memesan lagi dari luar negeri,” tandasnya. aditya eko
Lebih baru Lebih lama