Laki-laki yang akrab disapa Yusuf tersebut mengungkapkan bahwa kecintaannya dengan Mapel Matematika dan IPA sudah sejak lama. Mapel tersebut menurutnya merupakan sesuatu yang menantang dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

JOMBANG – Peserta didik SMP Negeri 2 Jombang kembali meraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi tingkat Kabupaten Jombang. Bahkan dua besar nilai tertinggi UN di tahun 2019 ini diborong peserta didik dari lembaga yang dekat dengan Aloon-aloon kota santri itu. Nilai rata-rata dari peserta didik Yusuf Ananda Lution dan Damara Zerlina Putri Elysia itu sama, yaitu 393,5. Nilai mereka untuk Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia mendapatkan 98,00; Bahasa Inggris 98,00; Matematika 100; dan IPA 97,5.

Yusuf Ananda Lution mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka jika akan mendapatkan nilai UN tertinggi se Kabupaten Jombang. Menurutnya dalam segi pendidikan akademis di sekolah, dirinya sama halnya dengan peserta didik lainnya yang juga mengikuti les tambahan di sekolah setiap pagi. Namun laki-laki yang hobi melukis tersebut mendapatkan tambahan Bimbingan Belajar (Bimbel) khusus yang dilaksanakan sepulang sekolah.

“Bimbel tersebut merupakan kelas penjaringan dari peserta didik di setiap kelas yang dipilih berdasarkan potensi masing-masing. Jumlahnya 32 peserta didik yang dilaksanakan empat kali dalam seminggu. Diluar itu saya juga nambah Bimbel di luar sekolah. Saya juga biasa menonton televisi dan kumpul-kumpul dengan teman. Terpenting, saat belajar bisa fokus,” kata Yusuf Ananda Lotion.


Baca Juga : Bakso Gudeg Kreasi Makanan Masa Kini

Laki-laki yang akrab disapa Yusuf tersebut mengungkapkan bahwa kecintaannya dengan Mapel Matematika dan IPA sudah sejak lama. Mapel tersebut menurutnya merupakan sesuatu yang menantang dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk Mapel Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dirinya kurang begitu paham karena karakteristik soalnya yang panjang.

“Jika Matematika dan IPA saya optimis akan mendapatkan nilai baik, tapi lainnya tidak. Namun Alhamdulillah saat nilainya keluar malah nilainya tinggi. Semoga ini dapat membanggakan keluarga dan sekolah,” ujar laki-laki asal Kecamatan Perak tersebut.




Hal senada juga disampaikan Damara Zerlina Putri Elysia yang tidak menyangka dapat nilai tinggi dalam UN. Perempuan asal Kecamatan Plandaan tersebut sehari-hari menghabiskan waktu dengan belajar di rumah, biasanya dia mengulang pembelajaran di sekolah supaya tidak lupa dan semakin mahir.

Berbeda dengan Yusuf, Damara Zerlina mengaku lemah pada Mapel Bahasa Indonesia dan IPA. Dia mengatakan bahwa pada waktu ada jam pelajaran Bahasa Indonesia dirinya sering sakit. Akibatnya sering tertinggal pada Mapel tersebut. Namun karena kegigihan dan keinginanya agar dapat mendapatkan nilai yang baik, maka dia harus lebih tekun dalam belajar. Hasilnya, nilai yang diharapkan dapat tercapai.

“Selalu mengingatkan saya untuk belajar keras dalam Mapel Bahasa Indonesia adalah ibu. Karena beliau tahu kalau saya sering tidak mengikuti mapel itu. Untuk itu ibu juga menyuruh saya mengikuti les di luar sekolah,” ungkap gadis yang hafal Alquran Juz 30 tersebut.

Selain belajar, Damara Zerlina juga selalu menjalankan salat wajib lima waktu. Di lain itu dia juga menjalankan salat Duha, Tahajjud, dan membaca Alquran. Harapannya adalah semoga dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan amalan amalan tersebut, Allah berkenan memberikan kesuksesan dalam semua aktivitas terutama UNBK ini.

“Saya juga berterima kasih terhadap bapak dan ibu guru yang sudah membimbing saya selama ini. Tanpa mereka kami semua (peserta didik) bukan apa-apa. Dan maaf jika selama ini kami juga selalu merepotkan dan membuat jengkel guru-guru di sekolah,” ungkapnya penuh kasih. aditya eko
Lebih baru Lebih lama