Bakso gudeg kali ini pun memiliki cita rasa unik. Meskipun dipadukan dari dua makanan yang berbeda, dominasi rasa bakso lebih besar. Namun demikian kuahnya berlainan dari bakso umumnya.

BARENG – Bakso merupakan makanan dari Negeri Tirai Bambu yang sangat memasyakat. Hal itu tak lain karena sangking mudahnya menjumpai makanan berbahan daging sapi tersebut. Baik berjualan di tempat atau berkeliling. Selain itu bakso juga menjadi makanan favorit bagi banyak kalangan. Bahkan dalam perkembangannya pun sudah banyak variasi bakso. Dari segi ukuran, isian, hingga dikombinasikan dengan makanan lain.

Seperti yang dilakukan oleh perempuan berparas ayu dari Dusun Mojoanyar, Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng. Memadukan bakso dengan makanan Khas Yogyakarta yakni gudeg. Pasti tak dapat dibayangkan bagaimana jadinya, bakso yang memilik cita rasa gurih kemudian bertemu dengan manisnya gudeg.

Sebelumnya, pemilik Café Love Gym ini pun pernah melakukan kreasi yang nyeleneh dengan membuat bakso durian. Meski secara latar belakang berbeda, ternyata hasil kreasinya tersebut mampu menarik minat masyarakat. Awalnya karena penasaran akhirnya menjadi ketagihan.


Baca Juga : SMP Negeri 2 Peterongan Juarai Lomba Desain Batik Jombangan

Sementara bakso gudeg kali ini pun memiliki cita rasa unik. Meskipun dipadukan dari dua makanan yang berbeda, dominasi rasa bakso lebih besar. Namun demikian kuahnya berlainan dari bakso umumnya. Lantaran sudah tercampur dengan gudeg, maka kuahnya pun ikut berubah menjadi kemerahan.

Sengaja untuk mencicipi bakso gudeg ini tidak langsung saya campur. Laiknya makan bubur ayam, lontong balap, atau rujak cingur. Tujuannya agar mengetahui masing-masing rasanya. Benar saja ternyata rasa gudeg sudah mengalami penyesuain dengan lidah orang Jombang. Sehingga lebih pedas menyerupai sayur lodeh nangka yang sering menjadi menu andalan dapur rumah. Walau masih menyisahkan sedikit rasa manis.




Aroma dan perasaan penasaran yang semakin menggebu, membuat saya mencoba cara terakhir setelah mencicipi satu persatu selanjutnya di aduk hingga tercapur semuanya. Sensasi meledak sangat terasa kuat di rongga mulut saat mengunyahnya dengan ditambah menyeruput kuahnya. Rasa gurih dan kenyal dari bulatan bakso bercampur sedikit manis, legit namun lembutnya nangka muda dari gudeg menciptakan perpaduan cita rasa yang berbeda dari apa yang biasanya dirasakan. 

Selain itu baksonya terbilang enak. Kenyal tapi tidak keras. Demikian daging sapinya masih terasa betul cukup lunak. Membuat mulut tidak bisa berhenti untuk mengunyah.

Apalagi dengan harga yang terjangkau, semangkuk bakso gudeg dengan bakso berukuran kecil cukup membayar Rp 10.000. Sedangkan bila memilih bakso berukuran jumbo cukup merogoh kocek sebesar Rp 15.000. Ditambah aneka minuman dingin, masih aman di kantong.

Tertarik untuk mencobanya? Segera kesana sebelum kehabisan. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama