Pernah mencoba berbagai jenis olahraga mulai dari gym, joging, hingga berenang, namun pilihan Miftahul Ulum, S.T., M.Si justru jatuh pada bersepeda. Pria yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang ini benar-benar jatuh cinta dengan gowes pada tahun 2013.

JOMBANG – Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan selain mengonsumsi makanan yang sehat. Namun memutuskan memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kebutuhan serta sesuai dengan selera adalah sebuah proses pencarian tersendiri.

Pernah mencoba berbagai jenis olahraga mulai dari gym, joging, hingga berenang, namun pilihan Miftahul Ulum, S.T., M.Si justru jatuh pada bersepeda. Pria yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang ini benar-benar jatuh cinta dengan gowes pada tahun 2013.

“Saat itu karena sering gowes dengan teman-teman komunitas bersepeda juga dengan teman kantor. Namun pada tahun dari 2015 terpaksa vakum karena harus istirahat akibat operasi usus buntu dan itu keterusan. Hingga 2018 memulai kembali untuk bersepeda, sampai dengan sekarang,” tutur Miftahul Ulum ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/7).


Baca Juga : KB Al-Khalifa Selorejo Pembelajaran 9 Pilar Karakter

Sejak akhirnya memutuskan untuk kembali gowes pada 2018, Miftahul Ulum mengaku tidak pernah sehari pun dirinya melewatkan diri untuk bersepeda. Bersama sang istri yang juga turut menggemari kegiatan bersepeda hingga menjadi rekan setianya mengayuh si roda dua, Miftahul Ulum selalu mengusahakan meluangkan waktu satu hingga dua jam setiap pagi dan sore untuk mengayuh sepeda kesayangannya. Dalam setiap waktunya bersepeda, pria 48 tahun itu mengaku bisa menempuh jarak rata-rata 20 hingga 23 kilometer di hari biasa. Sementara ketika di akhir pekan atau ketika hari libur dia bisa menempuh jarak hingga 35 kilometer.

“Jarak tempuh hanya masalah kebiasaan juga selera yang terpenting itu waktunya berkesinambungan. Melalui kebiasaan yang sudah terbangun seperti sekarang, bagi saya bersepeda itu sudah seperti sebuah kebutuhan bahkan bisa disebut sebagai candu yang jika tidak dilakukan barang sehari saja akan membuat badan sakit,” tutur Miftahul Ulum.




Bapak empat anak ini memang sangat merasakan manfaat dari bersepeda. Dia merasa tubuhnya lebih bugar dan berat badannya lebih stabil tidak mudah naik atau turun dengan drastis. Disamping itu dia juga merasakan pikirannya lebih segar karena sembari bersepeda bisa melihat pemandangan dari jalan yang dilaluinya. Sebuah hal yang sangat disukainya dari bersepeda, yakni olahraga sembari rekreasi. 

Saking cintanya dengan bersepeda, Miftahul Ulum akan melakukan beragam usaha agard ia tetap bisa melakukan kesenangannya itu di beragam kondisi dan cuaca. Diantaranya dengan membeli roller sepeda agar dia tetap bisa menggowes di dalam rumah jika suatu saat cuaca sedang tidak mendukung hingga menghalanginya untuk bersepeda secara langsung di jalanan terbuka. Bahkan ketika harus bertugas ke luar kota hal pertama yang dilakukannya sampai di penginapan setelah check in kamar adalah mengecek sarana olahraga apakah disana tersedia sepeda statis atau tidak. Jika tersedia dia akan meluangkan waktunya dengan bersepeda statis.

Sayang, karena tuntutan pekerjaannya yang harus banyak bermobilisasi ke lapangan serta kondisi tubuhnya yang mudah berkeringat membuat pria berkacamata ini tidak berani mencoba bersepeda ke tempat kerja (bike to work). Namun dia sangat mendorong khususnya pada para peserta didik yang belum diizinkan mengendarai kendaraan bermotor untuk beralih menggunakan sepeda atau moda transportasi lain.

Sedangkan dalam hal menggeluti hobi seperti bersepeda, menurut Miftahul Ulum yang terpenting adalah harus suka dan cinta terlebih dulu. Dalam istilahnya menemukan sesuatu yang ‘klik’ agar terus memunculkan motivasi, tidak setengah-setengah serta bisa berkelanjutan dalam melakukannya. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama