Kepala Sekolah KB Al-Khalifa Selorejo, Dra. Sri Ana menjelaskan bahwa, Pendidikan karakter di lembaganya tidak diajarkan secara mandiri, namun diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran pada aspek pembiasan dan kemampuan dasar.

MOJOWARNO - PAUD dianggap penting karena membangun karakter yang paling efektif adalah pada usia sedini mungkin. Karena itu setiap lembaga Kelompok Bermain (KB) tidak henti-hentinya menggencarkan pendidikan karakter kepada anak didiknya. Tidak terkecuali KB Al-Khalifa Selorejo, Kecamatan Mojowarno.

Kepala Sekolah KB Al-Khalifa Selorejo, Dra. Sri Ana menjelaskan bahwa, Pendidikan karakter di lembaganya tidak diajarkan secara mandiri, namun diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran pada aspek pembiasan dan kemampuan dasar. Pendidik berusaha mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter ke dalam kurikulum yang dijabbarkan dalam rencana kegiatan mingguan dan rencana program kegiatan harian.

“Sejak semester dua tahun 2018 kemarin, lembaga kami bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang bergerak dalam bidang Pendidikan Karakter yang diterapkan di Sekolah Karakter. Dengan visi “Membangun Bangsa Berkarakter” melalui pengkajian, pengembangan, dan pendidikan sembilan pilar karakter. Sejak saat itu kami juga menerapkan 9 pilar karakter tersebut,” terang Sri Ana ketika ditemui di lembaganya.



Baca Juga : Neni Mainingtyas, S.Pd. Sukses Memainkan Banyak Peran

Tujuan dari penanaman sembilan pilar karakter ini adalah untuk membuat anak mencintai kebaikan, artinya menstimulasi anak untuk melakukan hal-hal positif dengan senang hati, bukan karena paksaan ataupun ancaman. Selain itu melalui pembelajaran itu, akan menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan pada diri anak, sehingga anak memiliki inisiatif untuk melakukan kebaikan. Ketika inisiatif ini muncul, maka anak akan otomatis melakukan hal-hal baik karena kebutuhan bukan karena disuruh oleh orangtua atau gurunya.

Perempuan asal Gudo tersebut menambahkan, “Untuk mengalirkan sembilan pilar karakter dalam pembelajaran di kelas tidak harus membutuhkan hal-hal yang besar. Cara-cara sederhana dan kecil yang terus dilakukan secara bertahap akan melahirkan kebaikan demi kebaikan. Maka dari itu untuk bisa menanamkan karakter pada anak dibutuhkan guru dan orang tua yang istiqomah alias konsisten dalam menjadi panutan.”

Metode penanaman 9 pilar karakter tersebut dilakukan secara eksplisit dan sistematis, yaitu dengan knowing the good, reasoning the good, feeling the good, dan acting the good ternyata telah berhasil membangun karakter anak. Dengan knowing the good anak terbiasa berpikir hanya yang baik-baik saja. Reasoning the good juga perlu dilakukan supaya anak tahu mengapa dia harus berbuat baik. Misalnya kenapa anak harus jujur, apa akibatnya kalau anak jujur, dan sebagainya.

“Jadi anak tidak hanya menghafal kebaikan tetapi juga tahu alasannya. Selain itu juga dengan feeling the good, kita membangun perasaan anak akan kebaikan. Anak-anak diharapkan mencintai kebaikan. Lalu, dalam acting the good, anak mempraktekkan kebaikan. Jika anak terbiasa melakukan knowing, reasoning, feeling, dan acting the good lama kelamaan anak akan terbentuk karakternya,” tegas Sri Ana.

Model ini membangun lingkungan secara total agar tercipta lingkungan yang kondusif untuk tumbuhkembang anak didik berkarakter. Kurikulum disusun berdasarkan prinsip keterkaitan antar materi pembelajaran, tidak terkotak-kotak dan dapat merefleksikan dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema-tema yang menarik dan kontekstual. Bidang pengembangan yang ada di KB dikembangkan dalam konsep pendidikan kecakapan hidup yang terkait dengan pendidikan personal dan sosial, pengembangan berpikir (kognitif), pengembangan karakter dan pengembangan persepsi motorik juga dapat teranyam dengan baik apabila materi ajarnya dirancang melalui pembelajaran yang terpadu dan menyeluruh (Holistik). aditya eko

9 pilar karakter

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya,

2. Tanggung jawab,

3. Kejujuran dan diplomatis,

4. Hormat dan santun,

5. Dermawan, suka menolong dan kerjasama,

6. Percaya diri, kreatif dan kerja keras,

7. Kepemimpinan dan keadilan,

8. Baik dan rendah hati,

9. Toleransi, kedamaian dan persatuan

Visi:

Menyiapkan anak didik Islami yang cerdas, berkwalitas baik dan terampil berakhlak mulia, sehingga terwujud anak yang kreatif dan mandiri serta berkarakter.

Misi:

- Melaksanakan pembelajaran aktif, kreaif, efektif, dan inovatif.

- Mendidik anak secara optimal sesuai dengan kemampuan anak.

- Menyiapkan anak didik ke jenjang pendidikan dasar dengan ketercapaian Kompetensi Dasar sesuai tahapan perkembangan anak.
Lebih baru Lebih lama