Memanfaatkan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya Hari Raya Iduladha, KKG Muatan Lokal (Mulok) Keagaamaan Islam (MKI) Kecamatan Mojowarno menginisiasi kegiatan bertajuk Saling Silang Tausiyah.

MOJOWARNO – Menambah ilmu serta pengalaman tentu harus dilakukan pada seluruh bidang pekerjaan. Terlebih guru yang diharapkan memiliki beragam kemampuan untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar berlangsung menarik, menyenangkan, dan mendapatkan hasil maksimal.

Dalam pengembangan dirinya, guru dapat memanfaatkan beragam program atau kegiatan. Baik yang dilaksanakan terprogram melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun yang dilakukan secara mandiri oleh Kelompok Kerja Guru (KKG).

Memanfaatkan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya Hari Raya Iduladha, KKG Muatan Lokal (Mulok) Keagaamaan Islam (MKI) Kecamatan Mojowarno menginisiasi kegiatan bertajuk Saling Silang Tausiyah. Kegiatan ini merupakan pertukaran guru-guru MKI Kecamatan Mojowarno untuk saling mengisi acara PHBI Iduladha di lembaga SD yang ada.


Baca Juga :
Gerakan Literasi Santri Pondok Pesantren Al Anwar

“Dengan kata lain, seluruh guru MKI yang ada di Mojowarno harus menjadi pengisi acara di sekolah lain untuk kegiatan PHBI Iduladha. Seperti saya yang sehari-hari mengajar di SDN Latsari akan memberikan tausiyah di SDIT Al Khalifa,” terang Ketua KKG MKI Kecamatan Mojowarno, Agus Siswoyo.

Saling silang pengisi kegiatan PHBI Iduladha ini diharapkan bisa memberikan penyegaran serta suasana belajar yang berbeda baik untuk guru sendiri ataupun bagi peserta didik. Guru akan mendapatkan pengalaman baru dalam menghadapi berbagai karakter anak yang tentunya berbeda dengan seperti yang dihadapinya sehari-hari. Disisi lain, peserta didik diharapkan juga bisa lebih tertarik untuk mendengarkan materi tausiyah yang disampaikan oleh orang lain yang tidak mereka temui setiap hari.

“Jadi ketika kegiatan ini akhirnya disepakati untuk dilakukan, para guru belajar bersama. Mulai dari mempersiapkan materi presentasi hingga penguasaan teknik-teknik seperti public speaking dan penguasaan audiensi. Karena antara mengajar mulok dengan memberikan tausiyah di depan banyak orang tentu berbeda dan semua guru belum tentu menguasainya. Disinilah kami saling belajar ilmu-ilmu baru,” ungkap Agus Siswoyo.

Ditambahkan pria 35 tahun ini, materi yang disampaikan oleh para guru dibuat seragam untuk mempermudah ketika masa persiapan guru. Selain itu juga untuk menciptakan kesamaan pemahaman antar peserta didik meski berbeda sekolah.

Materi mengenai Birrul Walidain (berbakti pada orang tua) dipilih sebagai materi yang disampaikan oleh para guru MKI pada peserta didik dengan alasan bahwa anak harus memahami, menghormati, dan menghargai kerja keras serta pengorbanan yang telah orang tua lakukan. Pengorbanan yang sebenarnya juga merujuk pada semangat dari kurban dalam perayaan Iduladha.

Kegiatan Saling Silang Tausiyah ini sekaligus digunakan untuk mengingatkan pada seluruh selain guru Pendidikan Agama Islam (PAI), guru MKI juga memiliki peran sentral bahwa mereka akan selalu menjadi penanggung jawab serta petugas pelaksana pada setiap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di sekolah. Kegiatan ini sebenarnya sudah dilangsungkan dalam dua tahun terakhir dan mendapat apresiasi yang bagus. Hal ini ditunjukkan atas dukungan yang diberikan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Koordinator Wilayah Kerja (Wilker) Kecamatan Mojowarno.

“Harapannya semoga bisa berjalan konsisten sehingga guru-guru MKI di Mojowarno bisa terus belajar dan mengembangkan ilmu serta pengalamannya,” harap Agus Siswoyo. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama