Arindra Yudhianto dan Amrih Ibnu Wicaksana adalah dua orang pemuda yang merintis usaha dengan nama shoescare.jbg. Di tangan mereka berdua sepatu-sepatu lama yang kotor tekena berbagai kotoran atau warna-warnanya yang sudah pudar bisa disulap hingga seolah kembali menjadi seperti baru.

TEMBELANG – Sepatu saat ini sudah bukan lagi hanya berfungsi sebagai alas kaki melainkan juga sebagai sarana untuk menunjang penampilan agar terlihat modis. Akan tetapi, padatnya kesibukan kerapkali menyebabkan seseorang tidak bisa menyempatkan diri untuk merawat atau menjaga sepatu kesayangan.

Untuk menangani hal tersebut, dua orang pemuda berdomisili di Desa Sentul, Kecamatan Tembelang menawarkan jasa cuci sepatu. Arindra Yudhianto dan Amrih Ibnu Wicaksana adalah dua orang pemuda yang merintis usaha dengan nama shoescare.jbg. Di tangan mereka berdua sepatu-sepatu lama yang kotor tekena berbagai kotoran atau warna-warnanya yang sudah pudar bisa disulap hingga seolah kembali menjadi seperti baru.

Arindra Yudhianto mengatakan, “Usaha ini sudah dirintis sejak Januari 2016. Targetnya pada anak-anak atau pengusaha muda yang gemar menggunakan bahkan mengoleksi berbagai sepatu namun tidak memiliki waktu untuk melakukan perawatan.”


Baca Juga : Mengukur Drajat LKP

Dijelaskan oleh pria 29 tahun ini bahwasanya dalam merawat sepatu sejatinya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pencucian sepatu harus dilakukan menggunakan sabun pencuci khusus agar kualitas bahan dan warna sepatu tetap terjaga dengan baik. Begitu juga dengan sikat yang digunakan untuk membersihkan bagian-bagian sepatu.

“Untuk sabun atau cleanser pembersihnya kami memilih yang berbahan dasar ekstrak kelapa dan diperuntukkan khusus untuk mencuci sepatu. Karena jika menggunakan sabun yang tebuat dari bahan kimia akan merusak kualitas sepatu. Setiap bahan sepatu memiliki cleansernya masing-masing begitu juga dengan sikat yang digunakannya. Sikat yang digunakan untuk membersihkan out sole, mid sole, dan upper berbeda-beda,” jelas Amrih Ibnu Wicaksana.

Untuk membersihkan sepasang sepatu, hal pertama yang dilakukan adalah dengan membersihkan (menyikat) sepatu dari debu atau sampah lain yang menempel. Setelah itu, bagian bawah dan pinggir sepatu dibersihkan menggunakan cleanser yang sudah disiapkan. Selanjutnya membersihkan kain (bahan) sepatu bagaian luar dan dalam.

Ibnu sapaan akrab Amrih Ibnu Wicaksana mengatakan, dari sekian banyak jenis bahan sepatu yang menurutnya paling susah pengerjaannya adalah bahan kanvas. Ketika usia sepatu sudah cukup lama dengan noda-noda yang menempel kuat membuat usaha pencuciannya berlangsung lama pula. Apalagi jika pelanggan juga meminta untuk dilakukan un-yellowing atau menghilangkan noda kuning pada sepatu. Sementara untuk pewarnaan sepatu, Arindra Yudhianto dan Amrih Ibnu Wicaksana memilih cat sepatu kualitas terbaik agar warna yang dihasilkan bisa sesuai dengan yang diharapkan pelanggan.

Durasi pencucian sepatu bergantung pada jenis cuci yang ditawarkan. Fast clean atau cuci cepat yakni hanya membersihkan bagian luar sepatu saja dapat dikerjakan dalam waktu satu jam. Sedangkan deep clean atau cuci mendalam yakni membersihkan keseluruhan bagian sepatu bisa dilakukan selama satu hari. Untuk un-yellowing atau menghilangkan warna kuning pada sepatu maksimal dikerjakan dalam kurun waktu tiga hari, tergantung pada kondisi serta bahan sepatunya. Sedangkan re-coloring atau pewarnaan ulang atau bahkan mengganti warna dapat dikerjakan selama tingga hingga lima hari.

Tarif yang ditetapkan pun berkisar pada harga Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Khusus untuk peserta didik akan diberikan harga khusus yang disesuaikan dengan jenis cuci yang dipilih.

Agar kualitas bahan serta warna sepatu lebih awet, Amrih Ibnu Wicaksana memberikan tips selain mencuci sepatu dengan benar adalah ketika akan menyimpan sepatu pastikan kondisinya dalam keadaan benar-benar kering. Ketika sepatu terkena basah jangan dikeringkan di bawah sinar matahari secara langsung. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama