Keunggulan lain dari olahan makanan ini adalah bebek yang dipotong kecil-kecil. Selain agar bumbu-bumbu bisa menyerap secara sempurna dan merata, bebek yang telah dipotong kecil-kecil akan memudahkan pembeli untuk menikmati makanannya.

JOMBANG – Selain ayam, kambing, sapi, dan aneka ikan, bebek juga menjadi salah satu bahan makanan yang difavoritkan untuk diolah menjadi berbagai macam jenis makanan. Bisa hanya secara sederhana dengan digoreng atau dibakar, hingga diolah bersama dengan aneka bumbu hingga membuat air liur menetas deras.

Kali ini olahan bebek yang ingin dicoba adalah Bebek Palekko. Masakan khas Sulawesi Selatan ini mengolah bebek seperti layaknya rica-rica. Namun yang membedakannya dengan rica-rica, dalam memasak palekko rempah-rempah yang digunakan lebih sederhana.

Benar saja ketika akhirnya makanan ini tersaji di depan mata, visualnya memang tidak jauh berbeda dengan rica-rica. Bahkan bau dan sensasi pedas dari semburat warna merah pun tidak jauh berbeda.

Baca Juga : Outbound Menjadikan Pembelajaran Lebih Menarik


Namun yang kemudian membedakan adalah sensasi rasa segar yang ditimbulkan oleh asam jawa yang digunakan untuk menghilangkan rasa amis dari bebek yang menjadi bahan utama masakan ini. Dari beberapa literatur yang mengulas mengenai resep makanan ini, ada yang menyebutkan bahwa aroma amis dari bebek sengaja sedikit ditinggalkan untuk memberikan rasa asli bebek dan membuat palekko ini berbeda dengan masakan lain. Akan tetapi, dari palekko yang dicoba ini aroma amisnya benar-benar tidak tercium.

Pemilihan bebek untuk dijadikan bahan utama pun bukan tanpa alasan, dibanding ayam tekstur daging bebek terasa lebih gurih. Sehingga ketika dipadukan dengan aneka bumbu dasar yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan cabai membuat olahan makanan ini terasa maknyus di lidah.


Selain mengandalkan cabai rawit dan cabai merah sebagai senjata utama penghasil rasa pedas, penambahan merica ke dalam bumbu juga membuat sensasi berkobar dalam lidah semakin nyata. Menghabiskan satu porsi bebek palekko, sudah mampu membuat keringat bercucuran dari dahi.

Keunggulan lain dari olahan makanan ini adalah bebek yang dipotong kecil-kecil. Selain agar bumbu-bumbu bisa menyerap secara sempurna dan merata, bebek yang telah dipotong kecil-kecil akan memudahkan pembeli untuk menikmati makanannya. Ukuran potongan yang pas untuk satu kali suapan, membuat pembeli bisa menikmati perpaduan gurihnya daging bebek dan pedas yang dihasilkan dari bumbu yang dicampurkan.

Dalam beberapa masakan karena terlalu lama ketika mengolahnya, daging yang dihasilkan menjadi terlalu lembek. Sehingga tekstur kenyal serta gurihnya daging tidak bisa dinikmati dengan maksimal. Namun tidak perlu khawatir akan kehilangan sensasi tersebut ketika menikmat masakan ini. Pembeli akan tetap bisa merasakan tekstur khas bebek yang lebih berserat jika dibandingkan ayam namun juga lembut dan mudah untuk dikunyah.

Di daerah asalnya, menu ini disantap bersama dengan buras (makanan yang terbuat dari beras dan sudah diberi garam dimana bentuk dan cara memasaknya sama seperti lontong). Namun karena buras tidak terlalu populer di Jawa, maka cukup digantikan dengan nasi hangat.

Untuk bisa menikmati makanan ini, anda tidak perlu jauh-jauh datang ke Pinrang atau Makassar, Sulawesi Selatan asal masakan ini berawal. Cukup datang ke Warung Bebek Palekko Jombang yang ada di Jalan Gubernur Suryo, Jombang. Mulai dari harga Rp 17.000 anda sudah bisa menikmati gurih, legit, pedasnya Bebek Palekko khas Sulawesi Selatan. fitrotul aini.

Lebih baru Lebih lama