Narasumber dalam kegiatan, Jati Utami, M.Pd., menjelaskan bahwa olahraga yang dilakukan di alam terbuka ini bisa membuat anak lebih dekat dengan alam.

PLOSO – Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menghantarkan materi pembelajaran untuk anak usia dini. Sehingga tidak hanya terbatas pada pembelajaran yang berlangsung didalam kelas saja. Misalkan saat puncak tema, anak didik dapat merefleksikannya dengan kegiatan di luar ruangan atau yang dikenal dengan sebutan outbound. Dampaknya anak didik akan merasakan langsung kegiatan tersebut sehingga dapat menjadi sebuah pengalaman yang mengendap dan bakal diingat terus karena adanya keterlibatan.

Oleh karena itu Himpunan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Ploso menggelar workshop model pembelajaran outbound bagi anak usia dini di Sendang Made Kecamatan Kudu dengan tujuan mampu diterapkan di lembaganya masing-masing. Harapannya kedepan para pendidik mampu menciptakan outbound sesuai dengan kebutuhan, kondisi sumber daya manusia, dan ekonomis. Lantaran selama ini bayangannya apabila melaksanakan outbound selalu mahal, padahal bila kreatif ternyata sangat terjangkau.

Narasumber dalam kegiatan, Jati Utami, M.Pd., menjelaskan bahwa olahraga yang dilakukan di alam terbuka ini bisa membuat anak lebih dekat dengan alam. Manfaat yang akan didapatkan dengan mengikuti outbound, yakni melatih motorik kasar dan halus, sportivitas, kepemimpinan, keberanian, kedisiplinan, dan sebagainya.

Baca Juga :
Rumah Bergaya Indis Jalinan Pertukaran Norma Budaya Jawa dan Belanda


“Kegiatan bermaian yang dikemas bersifat problem solving yang menggembirakan, dibentuk sesuai sasaran, tidak sekedar senang-senang tetapi ada tema dan pokok permasalahan. Outbound bisa menjadi metode efektif dalam membangun pemahaman konsep diri dan perilaku sosial, membangun jaringan kerjasama antar individu dalam kelompok,” kata Jati Utami ketika memberikan materi workshopnya.

Banyaknya kendala persiapan outbound seperti keterbatasan ruangan, tingginya biaya sewa tempat membuat kegiatan tersebut tak jarang dilakukan. Permainan di luar ruangan biasanya dilakukan ketika puncak tema saja, padahal permainan di luar ruangan sangat penting dilakukan.

“Keterbatasan fasilitas permainan di luar ruangan seharusnya tidak membatasi kreativitas anak untuk bermain bebas. Banyak kegiatan menarik dan menyenangkan yang dapat dilakukan anak saat bermain di luar ruangan, meskipun dengan alat permainan yang sederhana dan bersumber dari alam sekitar,” tegas Jati Utami.

Dibandingkan dengan kegiatan di dalam ruangan, kegiatan bermain di luar ruangan memungkinkan anak lebih bebas mengekspresikan gerak tubuhnya. Kegiatan ini perlu dilaksanakan secara rutin dan berkala, baik kegiatan di sekolah yang dipandu oleh guru, maupun di rumah yang didampingi oleh orang tua. Dengan bergerak bebas, anak dapat menggunakan secara optimal seluruh bagian tubuhnya. Jika motorik kasar anak terampil, maka ia akan lebih mampu mengendalikan motorik halusnya.

“Kita dapat merancang sendiri permaian outbound. Mengelompokkan jenis permasalahan yang dapat dirangkai menjadi permainan dalam satu pos permaian. Jumlah pos disesuaikan dengan jumlah pendidik yang akan memandu permaianan di masing-masing pos. Jika jumlah pendidik kurang, maka bisa melibatkan wali anak didik,” jelasnya.

Sementara itu, narasumber kedua, Lasto Subagyo, S.Pd., menambahkan bermain di luar ruangan berarti mendekatkan anak dengan alam. Anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang sederhana dengan permaianan yang sederhana dan dapat mengamati langsung alam di sekitarnya. seperti permainan sederhana melompat dengan menyesuaikan pola yang dibuat guru, merangkak dibawah tali yang dibentangkan, melempar bola ke kotak warna, dan masih banyak yang lainnya.


“Terpenting bahan yang digunakan tidak membahayakan anak. Terlebih alas yang digunakan harus benar-benar disesuaikan agar jika ada anak yang jatuh tidak akan terluka. Bahan-bahannya pun sederhana, bisa diseuaikan dengan tali rafia, bola kecil plastik, koran, dan lain-lain. Pokok harus disesuaikan dengan kondisi sekitar dan harus kreatif,” tegas Lasto Subagyo.

Manfaat lain yang dapat diperoleh dengan bermain di luar ruangan adalah dapat meningkatkan kemampuan intelektualitas, berpikir kritis, serta kreatif. Bermain di luar ruangan membantu anak untuk lebih berfokus di kelas, juga dapat meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah, memicu kreativitas serta melihat sesuatu hal dari cara pandang yang berbeda. Ketika anak dapat melihat langsung benda yang diamatinya di alam, maka ia akan mempelajari sesuatu yang lebih konkret, tidak abstrak hanya dari media gambar saja. Hal ini akan meningkatkan pemahaman anak akan pengetahuan barunya.

Berbagai permainan kreatif yang dapat dilakukan di luar ruangan juga akan membuat anak lebih dapat mengekspresikan diri, meningkatkan kepercayaan diri, dan lebih mampu berimajinasi dengan benda di sekitar untuk dijadikan alat permainan. Ruang terbuka juga memungkinkan anak-anak untuk bergerak secara aktif dan melakukan berbagai kegiatan yang lebih menantang. aditya eko
Lebih baru Lebih lama