“Sekolah seperti tidak memiliki bagian depan. Karena papan nama dan gapura depan ada di sebelah timur yang mana sekarang digunakan KB dan TK. Sehingga seringkali tamu yang pertama kali akan berkunjung ke lembaga ini merasa kebingungan untuk masuk melalui jalan mana,” tambah Mulyadi.

KESAMBEN – Kenyamanan dan keamanan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah salah satunya ditunjang oleh kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki. Salah satu sarana dan prasarana yang vital untuk dimiliki adalah gedung sekolah. Selayaknya rumah, gedung sekolah yang kokoh dan layak huni akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya.

Namun selain kokoh dan layak huni, tata letak gedung dalam lingkungan sekolah ternyata juga memberikan pengaruh terhadap keindahan yang diinginkan oleh penghuninya. Kesesuain tata letak ini juga diharapkan bisa memberikan identitas pada sebuah lembaga.

Sayangnya sedikit kesalahan serta ketidakakuratan dalam perencanaan pembangunan, membawa dampak pada keadaan salah satu SD di Kecamatan Kesamben, yakni SDN Kedungmlati. Adanya gedung di tengah-tengah halaman seolah membuat lembaga yang berdiri sejak tahun 1962 itu seperti terdiri atas dua bagian.

Baca Juga :
Bermain Layangan Murah dan Membuat Bahagia

“Meski harus diakui keberadaan gedung yang ada di tengah tersebut akibat dari adanya SD Inpres (yang kemudian diberi nama SDN Kedungmlati II) yang didirikan pada tahun 1975. Namun pada tahun tahun 2014, SDN Kedungmlati I dan II dimerger menjadi satu. Sehingga seluruh aset yang ada menjadi tanggung jawab pengelolaan di bawah nama SDN Kedungmlati dan membuat kami yang mengelola kebingungan untuk menentukan bagaimana tata letak lembaga dilihat dari depan hingga ke belakang, jelas Kepala SDN Kedungmlati, Mulyadi, S.Pd., M.M.

Disisi lain, status gedung tengah yang saat ini dipinjam guna oleh lembaga Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) membuat pihak SDN Kedungmlati harus berbagi pengelolaan. Namun kondisi ini membuat pihak SDN Kedungmlati tidak bisa leluasa untuk mengatur kembali tata letak sekolahnya.

“Sekolah seperti tidak memiliki bagian depan. Karena papan nama dan gapura depan ada di sebelah timur yang mana sekarang digunakan KB dan TK. Sehingga seringkali tamu yang pertama kali akan berkunjung ke lembaga ini merasa kebingungan untuk masuk melalui jalan mana,” tambah Mulyadi.


Untuk menyiasatinya pria bertubuh tinggi itu berharap lembaganya bisa mendapatkan bantuan rehab total atas gedung-gedung di lembaganya. Selain memang beberapa gedung sudah seharusnya mendapatkan rehabilitasi, tujuan rehab total juga untuk menata kembali letak, posisi, dan arah gedung agar lembaga memiliki konsep yang tertata serta terkonsep dengan baik.

“Rencananya jika akhirnya mendapat bantuan rehab total, gedung tengah yang saat ini menghadap timur akan diputar menghadap barat. Penggunaannya juga akan ditukar, TK dan KB akan menggunakan gedung sebelah timur yang sekarang digunakan untuk kelas I hingga IV dan sebaliknya. Sehingga gedung-gedung SDN Kedungmlati akan terlihat saling berhadapan dan menyatu,” ungkap Mulyadi.

Pria dua putra itu pun menambahkan, meski tata letak sekolah yang dibinanya seolah tidak memiliki konsep yang jelas, namun pembinaan bagi peserta didiknya tidak lantas diabaikan. Beragam kegiatan mulai dari pembiasaan budi pekerti hingga beragam ekstrakurikuler disediakan di SD yang beralamat di Dusun Karandekan, Kedungmlati, Kesamben ini.

Untuk pembiasaan budi pekerti, setiap hari seluruh peserta didik wajib mengikuti apel sebelum masuk ke dalam kelas. Dalam rangkaian apel, peserta didik diwajibkan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, satu lagu wajib nasional, membacakan Pancasila, Janji Siswa yang kemudian dilanjutkan dengan membacakan ayat-ayat juz amma, doa, dan diakhiri bersalaman dengan seluruh bapak ibu-guru.

Sementara itu beragam ekstrakurikuler yang ada di sekolah yang memiliki total 189 peserta ini turut mendorong potensi yang ada. Hasil pembinaan selama proses latihan rutin ekstrakurikuler diantaranya dipertunjukkan ketika Pentas Seni Akhir Tahun Pelajaran atau mengikuti beragam perlombaan yang diadakan oleh beberapa pihak. Ekstrakurikuler yang paling digemari adalah pramuka, banjari, tari, qiraah, serta olah raga seperti atletik dan bola voli. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama