Mewadahi potensi anggota sekaligus memberikan kesempatan pada masyarakat umum untuk berbagi atau bahkan menyalurkan bakat seni gambarnya, Komunitas Seni Arek Jombang (Kosajo) mengadakan kegiatan Sinau Seni.

JOMBANG – Perumpamaan ‘Bergaullah dengan penjual minyak wangi maka kau akan ikut wangi pula’ seringkali didengar dari orang tua ketika menasihati anaknya untuk memilih teman dan lingkungan pergaulan yang baik. Saat memiliki lingkungan serta pertemanan yang baik, diharapkan akan membentuk pribadi yang baik juga.

Begitu pula dalam pengembangan bakat dan minat. Bergaul dan bergabung bersama dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dalam sebuah komunitas diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan yang dimiliki.

Mewadahi potensi anggota sekaligus memberikan kesempatan pada masyarakat umum untuk berbagi atau bahkan menyalurkan bakat seni gambarnya, Komunitas Seni Arek Jombang (Kosajo) pada Minggu (20/10) mengadakan kegiatan Sinau Seni. Mengambil materi Gambar Perspective, seluruh peserta diberi kesempatan untuk belajar sekaligus mengasah kemampuan untuk menggambar dengan metode paling dasar ini.

Baca Juga :
Tari Batik Jombangan Mempersatukan Perbedaan

“Setelah sebelumnya mengadakan workshop sekaligus pameran menggambar dengan tinta cina, sekarang kembali ke dasar. Menggambar menggunakan metode perspektif,” jelas salah satu pendiri Kosajo, Muhammad Cahya Panca Wijaya.

Pria yang akrab disapa Cahya ini juga menjelaskan bahwa pemilihan metode perspektif sebagai materi Sinau Seni kali ini juga sekaligus menyesuaikan lokasi. Bertempat di auditorium salah satu perumahan, oleh Cahya dan panitia lain dinilai sangat cocok untuk dijadikan tempat belajar perspektif. Deretan rumah-rumah, jalanan, dan pemandangan yang menyertainya dianggap sangat sesuai untuk mengasah kepiawaian menggambar menggunakan metode perspektif.

Meski metode perspektif menjadi materi pokok, panitia tidak lantas membatasi peserta atau pengunjung yang ingin belajar dan berbagi mengenai metode menggambar yang lain. Selain belajar, di lokasi kegiatan Sinau Seni juga terdapat pojok menggambar on the spot yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan karya gambar dan dibawa pulang.

Disamping mengadakan Sinau Seni, di waktu yang bersamaan juga digunakan Kosajo untuk mematangkan konsep perayaan peringatan satu tahun berdirinya komunitas tersebut. Pemilihan metode perspektif yang merupakan metode paling dasar dalam menggambar juga dimaknai sebagai kembali ke semangat awal bagaimana Kosajo terbentuk. Diharapkan menjelang ulang tahunnya yang pertama pada 23 Desember mendatang Kosajo dapat semakin berbenah untuk menjadi komunitas yang bisa memberikan ruang kepada orang-orang dari berbagai macam kesenian untuk belajar dan berkembang bersama.

“Meski kegiatan yang sekarang adalah bentuk dari seni rupa, tetapi kedepannya kami juga ingin mengadakan kegiatan untuk seni musik, tari, bahkan teater. Karena secara individu, anggota Kosajo juga ada yang bergerak dan memiliki bakat dalam bidang-bidang seni yang berbeda dan kami selalu saling belajar satu sama lain,” tambah salah satu anggota Kosajo, Hanif Azizi.

Pria yang juga berprofesi sebagai guru kesenian di salah SMA di Jombang ini menyebut bahwa di Kosajo meski tidak sedang ada kegiatan atau bersiap mengadakan acara, sesama anggota saling mengingatkan satu sama lain untuk selalu berkarya tanpa henti.

“Untuk itu, di setiap acara yang diadakan Kosajo selalu diberi nama ‘Sinau Seni’ karena kami ingin selalu belajar dengan siapa pun dan dimana pun,” tutup Hanif Azizi. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama