Guru-guru PAUD ini mengajar karena berangkat dari kepedulian. Mereka mengajar karena mereka peduli terhadap pendidikan anak-anak di lingkungannya. Sehingga banyak ditemui guru PAUD yang hanya lulusan SMA yang melanjutkan kuliah atau sarjana non-PAUD yang mengajar di PAUD.

JOMBANG –
Penguatan pelayanan dengan Satu Desa Satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi salah satu visi yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tahun 2012 lalu, sudah berhasil dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang. Bahkan menurut Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Drs. Djoko Suwono, M.Si menyebutkan jika di beberapa desa di Kabupaten Jombang sudah terdapat lebih dari satu PAUD.

“Program satu desa satu PAUD sudah terpenuhi. Bahkan beberapa desa ada yang sudah lebih dari satu PAUD,” tegas Djoko Suwono. “Namun yang disayangkan di beberapa PAUD masih terkendala dengan fasilitas yang kurang maksimal. Sehingga perlu adanya bantuan dari pemerintah terutama dalam penyediaan Alat Peraga Edukatif (APE) baik APE dalam ataupun APE luar,” lanjut Djoko.

Diakui oleh Djoko dari total 1024 lembaga PAUD termasuk TK yang ada di Kabupaten Jombang kebanyakan pembangunannya merupakan inisiatif dari masyarakat sehingga kepemilikan lembaga menjadi milik masyarakat atau swasta. Namun dalam pembinaannya, selain dilakukan oleh Penilik PAUD dan Pengawas TK dari Dinas Pendidikan, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berada di masing-masing desa juga turut ikut serta dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga-lembaga PAUD yang ada di desanya.

Dengan banyaknya lembaga PAUD yang tersebar hampir di seluruh desa, kebutuhan akan tenaga pengajar (guru) profesional turut meningkat. Namun dalam kenyataannya dalam lembaga PAUD masih banyak ditemukan tenaga pengajar yang tidak berlatarbelakang PAUD atau bahkan hanya lulusan SMA mengajar pada lembaga PAUD.

“Guru-guru PAUD ini mengajar karena berangkat dari kepedulian. Mereka mengajar karena mereka peduli terhadap pendidikan anak-anak di lingkungannya. Sehingga banyak ditemui guru PAUD yang hanya lulusan SMA yang melanjutkan kuliah atau sarjana non-PAUD yang mengajar di PAUD,” ujar Djoko. “Namun yang perlu diingat sekaligus diapresiasi adalah bahwa guru PAUD itu mengajarnya harus dari hati. Tentang bagaimana mereka bisa dekat dan peduli terhadap anak-anak. Cara mengajar yang seperti ini yang seringkali lebih banyak ditemukan pada guru-guru PAUD yang hanya lulusan SMA atau yang lulusan non-PAUD dibanding dari yang murni lulusan PAUD. Mereka bisa lebih dekat dan disukai anak-anak,” tambah Djoko.



Pelatihan Kurikulum

Untuk menyiasati keberagaman latar belakang pada tenaga pendidik di PAUD sekaligus dalam rangka memberikan jaminan kualitas yang baik pada tenaga pendidik PAUD, Bidang PAUD dan DIKMAS Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang memfasilitasi dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai kurikulum dan juga berbagai kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas guru PAUD. Sepanjang tahun 2016 lalu, Bidang PAUD dan DIKMAS (yang dulu bernama Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI)) sudah mengadakan lima kali pelatihan untuk peningkatan kualitas guru PAUD. Sementara untuk tahun 2017, Djoko mengatakan masih menyesuaikan anggaran yang ada untuk mengadakan pelatihan. Namun menurutnya, sampai sejauh ini sudah lebih dari 50% guru PAUD di Jombang merupakan guru PAUD terlatih.

Selain itu, di tiap kecamatan juga terdapat tim penjamin mutu yang terdiri atas penilik PAUD dan pengawas TK yang sewaktu-waktu dapat melakukan kunjungan dan pemantauan pada lembaga. Hasil dari kunjungan dan pantauan dari penilik dan pengawas akan dilaporkan pada Bidang PAUD dan DIKMAS Dinas Pendidikan untuk dijadikan bahan evaluasi sekaligus masukan dalam mengadakan pelatihan-pelatihan yang akan diadakan sehingga pelatihan yang diadakan merupakan pelatihan yang dibutuhkan bagi tenaga pengajar atau pengelola lembaga PAUD.

Kedepannya, menurut Djoko Suwono Kabupaten Jombang akan memiliki Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) khusus tenaga pendidik (guru) PAUD yang dalam pelaksanaannya akan diperuntukkan bagi mereka yang ingin menjadi tenaga pengajar (guru) PAUD namun bukan dari latar belakang pendidikan usia dini (sarjana PAUD) atau bagi tenaga pendidik PAUD yang ingin meningkatkan kompetensi dan kualitasnya.

Djoko Suwono juga berharap bahwa kedepannya kesejahteraan bagi tenaga pendidik PAUD juga dapat semakin meningkat. Karena dari pengamatannya, para tenaga pendidik PAUD ini merupakan para tenaga pendidik yang tangguh, yang memiliki pengabdian yang luar biasa. Dengan gaji yang minimalis, mereka masih memberikan kinerja yang maksimal.

Selain itu, Djoko Suwono juga mendorong kepada lembaga yang belum melakukan akreditasi lembaga agar mengikuti akreditasi lembaga. Hal ini bertujuan agar standard mutu lembaga dapat terukur dan teruji kualitasnya. ■ fitrotul aini.


Lebih baru Lebih lama