Paham radikalisme ini dianggap paham yang akan merongrong, membahayakan, dan merusak NKRI sehingga diperlukan kewaspadaan tinggi dari seluruh elemen mayarakat.

Oleh: Sri Ani Setiowati, S.Pd.SD *)

Isu radikalisme dan terorisme saat ini menjadi isu yang hangat dan diperbincangkan berbagai kalangan. Tidak terkecuali di kota santri ini. Salah satunya adalah Majalah Suara Pendidkan edisi 61 / Th. V /September 2017 yang membahas tema radikalisme dan dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua nara sumber dalam kolom editorial dan laporan utama sepakat bahwa paham radikalisme sangat berpotensi mengganggu keamanan nasional dan bertentangan dengan Pancasila. Paham radikalisme ini dianggap paham yang akan merongrong, membahayakan, dan merusak NKRI sehingga diperlukan kewaspadaan tinggi dari seluruh elemen mayarakat.

Memang benar,bahwa setiap elemen masyarakat tidak terkecuali para pendidik harus mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap apa saja yang bisa merongrong, membahayakan, dan merusak NKRI. Pertanyaan yang kadang muncul dalam benak saya adalah : 1)apakah hanya radikalisme dan terorisme yang mengancam negeri ini? 2) paham apa saja yang bisa mengancam eksistensi negeri ini? 3) apa saja yang harus saya persiapkan untuk membekali anak didik saya agar mereka siap menjadi pemimpin dan mengembalikan kedaulatan negeri ini sesuai cita-cita yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945?

Who The Real Enemy?

Sangat penting memahami siapa dan apa yang menjadi ancaman negara ini, karena menjadikankita mempunyai sikap waspada jikahalitu ada disekitar kita . Dan untuk mengetahuinya,kita dapat merujuk pada orang-orang yang mempunyai kompetensi tentang hal itu. Seperti apa yang disampaikan oleh panglima TNI,Menteri Pertahanan, atau ahli akademisi.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketika menghadiri simposium mewaspadai PKI. Usai memberi ceramah, Gatot menyampaikan ada yang lebih berbahaya dari PKI, yakni neo liberalisme danneokapitalisme.

"PKI berbahaya tapi yang lebih berbahaya neo kapitalisme, neo liberalisme," jelas Gatot di Jakarta, Kamis (2/6/2016). (https://news.detik.com/berita/3223776/panglima-tni-neo-kapitalisme-dan-neo-liberalisme-lebih-berbahaya-dari-pki)

Neoliberalisme adalah paham yang menghendaki pengurangan peran negara dalam ekonomi, karena negara dianggap sebagai penghambat utama penguasaan ekonomi oleh individu/korporat yang sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan. Jadi, neoliberalisme sesungguhnya merupakan upaya pelumpuhan negara—selangkah menujucorporate state (korporatokrasi) saat negara dihela oleh persekutuan jahat antara politikus dan pengusaha. Keputusan-keputuasan politik, karenanya, tidak sungguh-sungguh dibuat untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan korporat baik domestik maupun asing.Adapun neoimperialisme adalah penjajahan cara baru yang ditempuh oleh negara kapitalis untuk tetap menguasai dan menghisap negara lain.

Tanpa kita sadari, ideologi kapitalisme telah berada di sekitar kita.ideologi inilah yang menjadikan kemiskinan struktural di negri ini.Lihatlah;. SDA Indonesia dikangkangi Asing, di bidang perminyakan, penghasil minyak utama didominasi oleh asing. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) Faisal Yusra,dari total 225 blok migas yang di kelola Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) non-Pertamina, 120 blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok dioperasikan perusahaan nasional serta sekira 77 blok dioperasikan perusahaan patungan asing dan nasional(sumber: economy.okezone.com tahun 2013).Di bidang pertambangan, lebih dari 70% dikuasai asing. Asing juga menguasai 50,6% aset perbankan nasional per Maret 2011. Total kepemilikan investor asing 60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Utang luar negeri; total utang pemerintah Indonesia hingga akhir Mei 2017 mencapai Rp 3.672,33 triliun. (http://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/04/110000426/utang.jatuh.tempo.ri.di.2018-2019.mencapai.rp.810.triliun)

Bagaimana dengan paham atau ideologi lain?

Menurut Menhan ideologi berbasis materialisme yang diidentifikasi berpotensi mengancam keutuhan Ideologi Pancasila disini adalah ideologi liberalisme, komunisme, sosialisme dan radikalime agama. (https://jakartagreater.com/menhan-ingatkan-ancaman-terhadap-ideologi-pancasila/)

Pengamat politik dan sosiolog Universitas Indonesia Musni Umar mengatakan gerakan pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) muncul di situs jejaring sosial facebook. Bisa jadi hal ini bukan hanya main-main, karena ideologi Komunis tidak pernah mati. Sesungguhnya ideologi komunis sangat kuat cengkramannya. Tidak lapuk karena zaman, Komunis itu subur di lingungan yang miskin. Mungkin saja namanya bukan lagi PKI, atau membawa embel-embel nama komunis. Tetapi, gerakan tersebut tetap pada sama seperti partai Komunis. (http://rubik.okezone.com/read/224/gerakan-dukung-pki-di-facebook-patut-diwaspadai)

Apa yang disampaikan oleh Musni Umar itu pada tahun 2010 tersebut, akhir-khir ini juga ramai dibicarakan. Sehingga menjadi sebuah kewaspadaan dari ideologi sosialisme-komunis tersebut. Karena paham ideologi tersebut telah terbukti pernah menjadikan negeri ini dalam keterpurukan, konflik dan tragedi berdarah.


Whats to Do?

Sebagai seorang pendidik kita punya tanggungjawab untuk mengantarkan anak didik kita menjadi insan-insan yang bisa mengantarkan bangsa dan negara inisesuai dengancia-cita dantujuan dibentuknya NKRIsebagaimanayang tertera di dalam pembukaan UUD 1945. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai pendidik untuk menyiapkan anakdidik kita :

a) Memahami Posisi Strategis Indonesia

Posisi geografis Indonesia yang berada tepat di bawah garis khatulistiwa menempatkan Indonesia dalam wilayah tropis yang hanya merasakan dua jenis musim; kemarau dan penghujan. Sehingga di Indonesia bisa bercocok tanam sepanjang tahun. Indonesia juga masih memiliki lebih dari 5.000 air bersih per kapita per tahun. Dari sisi kepemilikan migas dan gas metana batu bara, sumur-sumur minyak, gas, dan simpanan batu bara di hampir diseluruh wilayah Indonesia telah diolah perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal besar.

Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi agar keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia terjaga.

Posisi strategis lainnya adalah letak Indonesia yang berada di antara Samura Pasifik dan Hindia juga diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia. Posisi ini adalah posisi yang menguntungkan untukperlintasan barang dan jasa juga perebutan pengaruh di dua kawasan benua Asia dan Australia.

Indonesia adalah negara kaya yang menjadi perebutan negara-negara besar untuk menancapkan pengaruhnya. Anak-anak didik kita harus punya kesadaran tentang posisi strategis ini. Kelak jikamereka menjadipemimpin-pemimpin di negera ini,mereka akan menyadariIndonesia menjadi incaran negara-negara besar dan punya antisipasi agar keutuhan dan kedaulatan negaranya tetap terjaga.

b) Memiliki Kewaspadaan Tinggi Terhadap Ideologi

Seseorang yang telah memahami paham dan ideologiyangberbahaya tadi, akan mempunyai kepekaan jika paham dan ideologi itu ada atau bertebaran disekitar dia. Kepekaan inilah yang membuatnya mempunyai kewaspadaan terhadap paham dan ideologi berbahaya tersebut.

Seorang pendidik selain harus memilki kompetensi pedagogik dan akademik ,ia juga harus memiliki pemahaman terhadap ideologi dan, paham-paham yang berbahaya tadi. Karena ia mempunyai posisi stratgis untuk mentransfer pemahamannya itu kepada anak didiknya ( generasi muda). Betapa berbahayanya jika generasi muda tidak punya pemahaman tentang paham dan ideologi yang bisa mengancam negaranya. Karena kebodohannya, mereka akan’enjoy’saja ketika negara asing mengeruk kekayaan negaranya bahkan bisa menggadaikan atau menjual negaranya.

*) Penulis adalah Guru SDN Turipinggir II
Lebih baru Lebih lama