SDN Rejoagung II mempunyai bangunan lumayan besar dan halaman yang luas untuk beraktifitas seperti istirahat, bermain dan berolahraga. Tanpa mengurangi rasa was-was dan lebih aman bagi peserta didik karena letak jalan raya penghubung antara Kabupaten Malang, Kediri dan Jombang tidak terlalu berdempet dengan lingkungan sekolah.

NGORO, MSP – Berdiri sejak tahun 1979 SDN Rejoagung II Ngoro merupakan SD (Sekolah Dasar)kedua yang ada di desa Rejoagung. Sebelumnya sudah berdiri SDN Rejoagung I yang lokasinya tidak terlalu jauh dari SDN Rejoagung II. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan dasar untuk warga di daerah perbatasan antara Kecamatan Jombang dan Kecamatan Kediri ini.

Memiliki luas tanah 3080 meter persegi membuat bangunan SDN Rejoagung II mempunyai bangunan lumayan besar dan halaman yang luas untuk beraktifitas seperti istirahat, bermain dan berolahraga. Tanpa mengurangi rasa was-was dan lebih aman bagi peserta didik karena letak jalan raya penghubung antara Kabupaten Malang, Kediri dan Jombang tidak terlalu berdempet dengan lingkungan sekolah.

Kepala SDN Rejoagung II, Sugiyono, S.Pd. SD mengatakan sekolahnya tidak pernah kekurangan peserta didik selama ini. Terdata sejak Juli 2017 terdapat 124 peserta didik. Kebanyakan dari mereka adalah santri dari Pondok Pesantren yang tidak jauh dari sekolah mereka yang merupakan masih kawasan pondok pesantren.

Seperti laiknya santri yang berlatar belakang berbeda dari asal tempat mereka. Peserta didik di sekolah ini pun berbeda-beda dengan domisili dan bahasa daerahnya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru yang mengajar. Pasalnya guru pada saat menerangkan materi pelajaran biasanya disisipi dengan Bahasa Jawa supaya lebih bisa membuat materi menyenangkan, tetapi dengan adanya peserta didik yang beragam maka kebanyakan peserta didik banyak yang tidak mengerti.

“Saya sering lupa menggunakan sisipan Bahasa Jawa jika memberikan materi, itu anak-anak langsung menegor saya dan menyuruh saya menggunkan Bahasa Indonesia. Terkadang saya menggunakan Bahasa Jawa dan mengartikannya kedalam Bahasa Indonesia. Jadi ini SD pinggiran rasa Nasional,” kekeh Sugiyono ketika ditemui di kantornya.

Tidak hanya itu, tambah pria asal Kabupaten Malang tersebut, seni untuk mengajar juga terdapat di sekolah ini. Dengan latar belakang santri, mereka juga banyak beraktifitas di lingkungan pondok. Setiap malam mereka ada kegiatan pengajian dan biasanya setelah selesai mereka gunakan waktunya untuk bermain.

Sugiyono menjelaskan, “Ini berpengaruh pada saat mereka melakukan pembelajaran di kelas. Banyak dari peserta didik yang mengantuk dan tidak memperhatikan materi pelajarannya. Sebagai guru kami tidak harus memaksakan dan harus dengan berlahan kami memperingatkan mereka. Intinya mendidiknya dengan hati dan kasih sayang yang tinggi.”

Tantangan selanjutnya menurut pria yang juga menjadi Kepala SDN Rejoagung I ini adalah jika liburan panjang dan idul fitri. Banyak peserta didiknya yang pulang kampung dan ketika sudah memasuki aktif pembelajaran banyak dari peserta didik yang belum kembali karena masih ingin di kampung halamannya. Alhasil proses pembelajarannya juga sering tertinggal. Untuk menyikapi hal tersebut sekolah selalu mengadakan jam tambahan bagi peserta didik untuk mengejar keterlambatan materi belajarnya.

Meski demikian, prestasi SDN Rejoagung II tidak kalah jika dibandingkan dengan SD lainnya. Sekolah ini juga banyak mengantongi prestasi-prestasi terbukti dari banyaknya piala yang dipajang di ruang guru. Ektrakulikulernya pun juga berkembang seperti pramuka, banjari, qiroah dan drumband.

“Sekolah kami juga menekankan pendidikan keagamaan. Jadi SD rasa Mi (Madrasah ibtidaiyah). Kegiatan pagi sebelum kegiatan pembelajaran ialah pengenalan agama, dan juga rutin mengadakan sholat dhuha serta sholat Dhuhur berjamaah. Hari Jumat diisi dengan istiqosah,” paparnya.

Sugiyono berharap prestasi SDN Rejoagung II akan lebih baik dan terus meningkat untuk setiap tahunnya. Serta sarana dan prasarana juga akan terus terpenuhi seperti perlengkapan laboratorium dan peralatan olahraganya. aditya eko
Lebih baru Lebih lama