Dalam gelaran Jombang Eco Creative (JEC), tampak pada stan pameran SMP Negeri 5 Jombang ada sebuah benda unik kreasi salah satu peserta didik. Benda itu merupakan sebuah alat pemilah uang koin yang terbuat dari kardus dan beberapa barang tidak terpakai lainnya.

JOMBANG, MSP – Bertepatan dengan gelaran Jombang Eco Creative (JEC), tampak pada stan pameran SMP Negeri 5 Jombang ada sebuah benda unik kreasi salah satu peserta didik. Benda itu merupakan sebuah alat pemilah uang koin yang terbuat dari kardus dan beberapa barang tidak terpakai lainnya. Benda tersebut diberi nama Coin Sorting.

Alat kreatif tersebut adalah hasil buah pemikiran Rizky Maulana. Mulanya peserta didik kelahiran Surabaya itu merasa jenuh, ketika setiap pulang kerja ayahnya pasti membawa uang logam dan menyuruhnya memilah berdasarkan nominal. Pekerjaan orang tuanya sebagai agen gas Elpiji, mengharuskan Rizky untuk selalu siap membantu.

“Pada akhirnya saya berpikir bagaimana caranya agar tidak jenuh, tetapi tetap bisa membantu orang tua,” ungkap Rizky.

Pertama membuat prototype, lanjut Rizky, tidak langsung menggunakan mesin tetapi masih sangat manual, bahkan koin sering berhenti di tengah alat dan harus didorong dengan koin yang lebih berat. Pada akhirnya setelah mendengar akan diadakannya JEC, maka ditambahkan dinamo, penggerak dan tombol on/off untuk memperlancar penggunaan alat pemilahan koin.

Sistem kerja dari Coin Sorting adalah memisahkan koin berdasarkan ukuran. Setelah melihat fisik setiap uang logam, Riski menemukan jika setiap nominal memiliki besar dan berat berbeda. Sehingga cara termudah yang ditemukan peserta didik ini yaitu memilah berdasarkan ukuran bentuk masing-masing nominal.

“Sebenarnya pada ajang JEC alat yang diperlombakan adalah gabungan dari 3 alat buatan saya yang dijadikan 1. Ke 3 alat tersebut meliputi, Pensil Dispenser, Penyimpan Buku dan Coin Sorting,” tambah peserta didik kelas IX itu.

Pensil Dispenser sendiri merupakan alat penyimpanan alat tulis dengan satu tombol berfungsi untuk mengeluarkannya, laiknya kotak pensil pada umumnya. Sedangkan penyimpan buku berbentuk seperti rak minimalis mampu menyimpan beberapa buku.

Pada ajang yang diselenggaran di RTH Kebon Ratu, alat inovatif itu mendapatkan predikat juara II. Pihak sekolah tidak menyangka jika kreasi peserta didik mereka bisa memperoleh penghargaan dari penyelenggara.

Seusai peserta didik yang tinggal di Desa Kwijenan, Kecamatan Jombang ini mendapat apresiasi tinggi dari para juri, sponsor langsung berdatangan untuk mendukung inovasinya. Meski masih terdapat beberapa catatan, sponsor tetap kekeh membantu dalam menyempurnakan prototype ciptaannya.

Rizky mengungkap, “Bersama sponsor, prototype ini akan dirangkai menggunakan peralatan yang benar-benar diperuntukkan untuk diproduksi masal dan akan dijual kepada masyarakat umum.” fakhruddin
Lebih baru Lebih lama