Dedi Suyono asal Dusun Cangkring Malang, Kecamatan Megaluh pecinta reptil memiliki banyak koleksi iguana.

MEGALUH, MSP – Iguana tergolong dalam hewan reptil herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Hewan satu ini berbentuk seperti kadal berkaki empat, namum berukuran besar dengan duri-duri (spike) dibagian punggung. Fungsinya sebagai alat perlindungan diri dari musuh agar terlihat besar dan menakutkan. Kuku tajam serta corak pada tubuh iguana semakin menegaskan kesan garang.

Kadal berukuran besar ini berasal dari negara-negara di Benua Amerika, seperti Peru, Mexico dan sekitarnya. Setiap ekor bayi reptil berukuran 25 sampai 30 sentimeter, sedangkan untuk iguana dewasa mampu mencapai panjang 2 meter jika dirawat dengan benar. Pada habitat aslinya di Amerika yang memiliki iklim tropis, tidak jauh berbeda dengan iklim di Indonesia. Sehingga iguana mudah beradaptasi dengan iklim di negeri ini.

Pria asal Dusun Cangkring Malang, Kecamatan Megaluh, Dedi Suyono menjelaskan, “Asal reptil raksasa ini memang dari negara Amerika Latin, tetapi akibat banyaknya peminat dari dalam negeri menjadi peluang bisnis baru bagi sebagian orang. Sudah banyak pelaku ekonomi yang tergiur untuk beternak iguana, sehingga kita sebagai pecinta reptil mudah mendapatkan tambahan koleksi.”

Agar bisa memiliki hewan melata yang masih satu rumpun dengan kadal ini, agaknya penghobi harus merogoh kantong agak dalam. Setiap jenis dan umur iguana memiliki patokan harga masing-masing, untuk baby iguana dihargai antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu, sedangkan iguana dewasa mencapai Rp 6 juta perekornya.

Hingga saat ini 12 iguana sudah ada di kandang depan rumahnya, Dedi pun mengaku 3 diantaranya didapat dari beberapa penangkar dari kota santri. Selain itu pembelian hewan eksotis didapat dari beberapa kota lain dari luar daerah Jombang saat berkunjung ke daerah tersebut.

Baby iguana menjadi favorit utama bagi sebagian pecinta iguana. Penyebabnya ialah selain harganya yang masih terbilang sedikit murah dari iguana dewasa, iguana muda lebih mudah dijinakkan dan dilatih untuk lebih akrab dengan manusia. Jika masih dalam usia muda dan sering berinteraksi dengan manusia, maka akan mudah dibentuk dan dipahami karakternya.

Usianya pun terbilang cukup panjang dibandingkan jenis reptil lainnya. Jika penghobi mampu merawat dengan baik dan benar, usia iguana mampu mencapai 15 hingga 20 tahun. Guna mencapai usia tersebut, makanan serta kebersihan kandang harus diperhatikan intensif. Makanan favorit dari hewan berdarah dingin ini adalah sayur hijau, buah dan kecambah. Setiap hari saat pagi dan sore makanan-makanan itu harus rutin diberikan, minuman harus tetap dijaga jangan sampai kehabisan. Tidak kalah penting juga kebersihan kandang harus benar-benar dijaga, agar iguana terbebas dari penyakit.

“Hal tersebut guna menjaga kenyamanan dari iguana, seperti halnya manusia jika tidak nyaman pada suatu tempat maka akan setres. Apalagi jika sudah setres, jangankan untuk menjinakkan berinteraksi saja akan susah dan tidak menjamin kelangsungan hidup iguana,” tandas Dedi pecinta reptil yang berprofesi sebagai pegawai salah satu rumah sakit di Jombang.

Terpenting juga jangan sampai terlupakan adalah menyiapkan kandang dengan ukuran yang cukup luas, meskipun terkesan bermalas-malasan tetapi iguana membutuhkan ruang gerak seperti di alam bebas. Ranting-ranting pun perlu disediakan sebagai tempat bermain dari hewan tersebut.

“Selanjutnya temperatur suhu dalam kandang harus tetap dijaga, jangan sampai terlalu lembab karena akan memicu tumbuhnya jamur yang mengancam kesehatan iguana. Kalau bisa setiap harinya badan iguana perlu terpapar sinar matahari guna memperlancar pencernaanya,” tutup pria berputra satu itu. fakhruddin
Lebih baru Lebih lama