Sukses dengan acara Kenduren Duren dan Bancaan Salak, Kecamatan Wonosalam terus begeliat mengangkat potensi di wilayahnya khususnya di sektor tanaman kebun. Seperti di Desa Jarak yang melangsungkan Tumpengan Manggis. 

WONOSALAM, MSP – Manggis merupakan buah tropis khas Kepulauan Sunda dan Maluku. Nama ilmiah tanaman ini Garcinia mangostana. Manggis banyak dibudidayakan di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Buah manggis berbentuk bulat seperti tomat, memiliki kulit yang tebal dengan permukaan keras mengkilat sedangkan bagian dalamnya lunak.

Selain dimakan buahnya manggis juga dimanfaatkan kulitnya. Kulit buah manggis digunakan sebagai bahan dasar suplemen makanan dan herbal. Kulit manggis rasanya pahit tidak bisa dimakan langsung. Namun memiliki kandungan anti oksidan dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu penghasil manggis di kota santri adalah Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam.

Sukses dengan acara Kenduren Duren dan Bancaan Salak, Kecamatan Wonosalam terus begeliat mengangkat potensi di wilayahnya khususnya di sektor tanaman kebun. Seperti di Desa Jarak yang melangsungkan Tumpengan Manggis.

Kepala Desa Jarak, Agus Darminto menjelaskan bahwa jika durian adalah raja buah-buahan, maka manggis adalah ratunya. Acara ini dipusatkan di lapangan Desa Jarak pada tanggal (25/3). Terdapat sekitar 2018 kilogram buah manggis disusun menjadi tumpeng raksasa untuk dinikmati para pengunjung secara gratis.

“Ini baru pertama kali kami adakan, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kami atas limpahan rezeki berupa tanaman manggis yang subur. Selain itu juga sebagai bentuk upaya warga untuk mendongkrak wisata dan manggis sebagai aset penting Kabupaten Jombang khususnya di Desa Jarak supaya lebih baik lagi,” ujar Agus Darminto.

Terselenggaranya acara ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, buah manggis merupakan komoditi unggulan di Desa Jarak. Hampir sebagian besar warga memiliki jenis tanaman kebun ini yang memiliki rasa khas manis dan masam ini. Selain itu, Gabungan kelompok tani (Gapoktan) buah manggis juga pernah mewakili Kabupaten Jombang dalam acara Kuis Tani Ceria di Puspa Agro Sidoarjo dan mendapat juara kedua.

“Selain tumpeng raksasa nantinya juga ada empat tumpeng kecil yang akan diarak dari kantor desa menuju lapangan Desa Jarak. Buah manggis ini asli dari hasil bumi Desa Jarak, tidak ada yang mengambil dari luar daerah,” tambah Agus Darmanto.

Tidak hanya buah manggis saja yang disuguhkan secara gratis, tambahnya, tetapi juga minum susu dan kopi ekselsa khas Kecamatan Wonosalam. Desa yang terletak di bawah kaki Gunung Anjasmoro juga mempunyai kelompok tani ternak sapi perah terbesar se Kabupaten Jombang sebagai penghasil susu sapi perah, ditambah sejumlah dusun lain juga penghasil susu kambing etawa.

“Semoga dengan adanya tumpengan manggis ini bisa mendatangkan berkah bagi para penggarap kebun manggis, peternak sapi dan kambing. Harapannya, acara ini bisa menarik wisatawan lokal, bahkan internasional sehingga masyarakat di Desa Jarak ini mendapatkan tambahan penghasilan rezeki, kedepan manggis dapat menjadi ikon di desa kami,” papar Agus Darminto.

Menanggapi acara tersebut, Camat Wonosalam, Heru Cahyono, M.Si menyambut baik kegiatan ini karena Kecamatan Wonosalam tidak hanya dikenal dengan produk durennya saja. Tetapi bidang tanaman kebun dan peternakan perlu mendapatkan apresiasi baik di tingkat kabupaten, provinsi bahkan di Indonesia.

“Apalagi dengan didukung adanya beberapa Gapoktan pada masing-masing komoditi, sehingga visi Kabupaten Jombang yang berbasis agrobisnis bisa tercapai. Beberapa komoditi yang ada di Kecamatan Wonosalam antara lain durian, alpokat, salak, pisang dan manggis diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup serta perekonomian masyarakat,” kata Heru Cahyono. aditya eko
Lebih baru Lebih lama