Pendidikan karakter harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar manusia. Nilai-nilai karakter yang perlu diimplementasikan di lembaga pendidikan diantaranya adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan negara yang di dalamnnya masih bisa lebih dirinci lagi lebih mendetail nilai-nilai apa yang harus diinternalisasi.

JOMBANG, MSP – Isu pendidikan karakter menjadi salah satu isu utama yang disoroti dalam beberapa waktu ke belakang. Maraknya kasusnya kenakalan remaja dalam masyarakat seperti perkelahian massal hingga kemerosotan karakter dan moralitas yang sudah mula lepas dari norma, etika, agama, dan budaya luhur.

“Fakta-fakta ini membuat pendidikan karakter sangat mendesak untuk diberlakukan di negara ini. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran sekolah sebagai pioner bekerja sama dengan keluarga, masyarakat, dan elemen bangsa yang lain,” urai Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Drs. Ghufron, Msi.

Pria bekumis tebal ini menambahkan lembaga pendidikan atau sekolah dijadikan pioner dalam pembentukan dan pengembangan pendidikan karena sekolah memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan kader masa depan yang berkualitas di bidang ilmu, mental, dan moral. Selain itu, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaannya di sekolah, pendidikan karakter harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar manusia. Nilai-nilai karakter yang perlu diimplementasikan di lembaga pendidikan diantaranya adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan negara yang di dalamnnya masih bisa lebih dirinci lagi lebih mendetail nilai-nilai apa yang harus diinternalisasi. Jika nilai-nilai tersebut telah diketahui maka selanjutnya nilai-nilai tersebut selanjutnya dikembangkan menjadi nilai universal sesuai dengan kebutuhan sekolah. Pendidikan karakter juga dilaksanakan secara terpadu dalam materi pembelajaran, tidak berdiri sendiri.

“Pendidikan yang terpadu dalam pembelajaran merupakan pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan diinternalisasi nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Dengan kata lain, setiap pelajaran harus memuat materi yang berkaitan dengan karakter. Sehingga dalam setiap proses pembelajaran mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian harus diarahkan pada internalisasai nilai-nilai pendidikan karakter dalam tingkah laku sehari-hari,” ucap Ghufron.

Sehingga ketika internalisasi pendidikan karakter dapat tercapai, diharapkan kedepannya dapat tercipta generasi yang tidak hanya berprestasi pada bidang akademik atau hanya pawai pada hardskill atau penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang keahliannya. Namun jega selaras dengan pendidikan softskill (interaksi sosial) yang bertumpu pada pembinaan mentalitas agar peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan yang di dalamnya termasuk pembentukan karakter untuk mampu bersaing dan beretika dalam mencapai kesuksesan. chicilia risca
Lebih baru Lebih lama