Pemberian materi pembelajaran sesuai kurikulum yang diberikan secara menyenangkan karena dilakukan sembari bermain, pengenalan serta pembiasaan budi pekerti yang baik juga perlu mulai dibiasakan pada PAUD.

MEGALUH, MSP – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi fase pendidikan penting dalam kehidupan anak. Ibarat membangun sebuah rumah, pendidikan di usia dini merupakan sebuah fondasi yang harus dibangun dengan kuat agar lebih kokoh.

Di samping pemberian materi pembelajaran sesuai kurikulum yang diberikan secara menyenangkan karena dilakukan sembari bermain, pengenalan serta pembiasaan budi pekerti yang baik juga perlu mulai dibiasakan pada PAUD. Anak-anak mulai diajarkan untuk tertib, disiplin, hormat, dan sopan-santun.

“Pendidikan karakter yang kami ajarkan pada anak-anak disini, misalnya harus sopan dengan tidak boleh berdiri di atas meja belajar, berbaris dahulu sebelum masuk ke dalam kelas, berdoa sebelum dan sesudah belajar, serta bersalaman dengan ibu guru sebelum pulang sekolah,” jelas Kepala Kelompok Belajar (KB) Dewi Sartika, Siti Musta’inah, S.Pd.I.

KB yang berdiri sejak tahun 2012 ini anak didik juga diajarkan untuk berhemat, menyisihkan sebagian uang jajannya untuk menabung. Tiap anak diberi celengan plastik berbentuk hewan yang setiap hari sebelum memasuki jam pelajaran kedua atau setelah istirahat harus diisi. Pengisiannya terserah pada masing-masing anak. Namun menurut Siti Musta’inah ketika akan memasukkan uang ke dalam celengan, anak diajak untuk menghitung jumlah uang yang dimasukkan bukan secara jumlah nominal tetapi jumlah satuan uang.

Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, anak didik juga dilarang untuk makan dan minum di dalam kelas. Mereka hanya diizinkan makan dan minum saat di luar kelas ketika istirahat.



“Tetapi jika anak sudah benar-benar tidak tahan dan ingin minum atau makan boleh izin keluar kelas dan meminta pada orang tua. Tetapi toleransi ini juga yang kadang menjadi kendala kita untuk mendisiplinkan anak. Karena orang tua kadang justru memberikan makanan atau minuman anak ke dalam kelas, bukan anak yang keluar kelas,” jelas Siti Musta’inah.

Di kegiatan pembelajaran, anak didik tidak selalu belajar di dalam kelas. Para guru seringkali mengajak anak didik untuk berjalan-jalan mengunjungi objek yang sedang menjadi tema dalam pembelajaran. Misalkan tema pembelajaran terkait hewan, anak-anak diajak untuk pergi melihat hewan-hewan ternak milik warga sekitar, seperti kambing, sapi, dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan secara nyata kepada anak bahwa materi pelajaran yang didapat di dalam kelas dapat dilihat dan dipelajari juga di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Harapannya ke depan, guru di KB Dewi Sartika dapat semakin mengembangkan kreatifitas. Waktu dalam mendidik anak didik juga dapat semakin dimaksimalkan disamping harus mengerjakan tugas administratif yang seringkali dirasa cukup menyita waktu sehingga tidak bisa maksimal dalam mendidik anak.

Disamping itu diharapkan ke depannya akan ada lokasi terpisah bagi wali anak didik untuk menunggu selama anak didik belajar. Tidak berada di teras sekolah karena dapat mengganggu konsentrasi anak saat belajar. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama