TK PGRI Kalikejambon menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak melalui tema tanah airku atau negaraku. Selain berkunjung ke museum untuk mengenalkan sejarah perjuangan pahlawan, anak didik juga di ajak mendengarkan cerita dan menunjukkan gambar Pahlawan Nasional.
 
TEMBELANG – Usia dini merupakan masa keemasan, momentum perkembangan otak anak meningkat secara pesat. Oleh karenanya pada masa ini anak harus benar-benar distimulasi agar perttumbuhannya menjadi optimal demi masa depannya. Diantaranya dapat diberikan melalui penanaman nilai moral kebangsaan sejak dini yakni di Taman Kanak-Kanak (TK).

Kepala TK PGRI Kalikejambon, Eny Mukhlisoh, S.Pd.AUD mengungkapkan, “Guru berkewajiban menanamkan nilai-nilai rasa cinta tanah air dan bangsa. Nilai tesebut sangat perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar memiliki sikap dan tingkah laku yang dapat menghargai bangsa dan negaranya.”

Cara menanamkan rasa cinta tanah air, lanjutnya, dapat dilakukan dengan sederhana melalui berbagai kegiatan dan metode yang bervariasi. Metode yang dapat digunakan diantaranya adalah demonstrasi atau praktik langsung, bercerita, bermain peran, menyanyikan lagu-lagu nasional, karya wisata ke museum dan mengunjungi makam Pahlawan Nasional.

“Menanamkan sikap cinta tanah air pada anak didik dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, salah satu contohnya adalah upacara bendera setiap hari Senin, hari besar nasional serta memperingati hari kemerdekaan dengan mengadakan berbagai macam perlombaan,” kata ibu tiga anak tersebut.

Seperti halnya di TK yang berdiri sejak tahun 1983 ini, setiap anak didik ketika baru datang dan melihat bendera harus segara melakukan hormat kepada bendera merah putih. Ini di lakukan agar membentuk karakter anak mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air. Menyanyikan lagu Indonesia raya dengan memegang dada sebelah kiri juga dapat menumbuhkan semangat nasionalisme


Rasa cinta tanah air dapat juga ditanamkan kepada anak melalui tema tanah airku atau negaraku. Selain berkunjung ke museum untuk mengenalkan sejarah perjuangan pahlawan, anak didik juga di ajak mendengarkan cerita dan menunjukkan gambar Pahlawan Nasional.

“Namun yang menjadi kendala di sekolah kami adalah beberapa media ajar masih kurang. Seperti buku dan foto para pahlawan yang kami miliki kurang lengkap. Jadi terkadang hanya di sebutkan namanya saja,” keluh Eny Mukhlisoh.

Selain itu metode wisata di puncak tema juga sangat menunjang pembelajaran anak. Pasalnya setiap kali diajak wisata, anak-anak selalu gembira. Setelah wisata, kesan atas segala hal yang telah dialami dalam wisata tidak mudah dilupakan. Anak didik selalu ingat, karena dalam berwisata banyak pengalaman yang menyenangkan. Wisata ke tempat bersejarah atau museum perjuangan menjadi hal penting karena dapat menjelaskan banyak hal tentang perjuangan dalam merebut kemerdekaan.

Guru sebagai pendidik di sekolah sangat berperan penting dalam membentuk karakter. Melalui figur seorang guru yang mampu memberikan teladan dan dicintai anak didiknya maka itu menjadi jalan yang mudah untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan pada diri anak usia dini. Guru merupakan ujung tombak di lapangan dalam mewujudkan pribadi anak didik yang mantap dan memiliki rasa nasionalisme tinggi.

Menanamkan cinta tanah air dapat dilakukan juga melalui pengenalan berbagai permainan tradisional. Minimnya minat anak terhadap permainan tradisional semakin hari semakin memprihatinkan. Kuatnya pengaruh perkembangan jaman yang di dukung oleh kemudahan tehnologi,mendorong makin terkikisnya permainan anak tradisional. aditya eko
Lebih baru Lebih lama