Banyaknya kedai kopi yang menawarkan sajian kopi nusantara semakin memanjakan. Alhasil petani kopi lokal semakin terangkat, layaknya di kaki Gunung Anjasmoro, Kecamatan Wonosolam dengan Kopi Excelsa.

WONOSALAM – Kopi sekarang ini sudah menjadi gaya hidup. Tidak mengherankan seluruh kaula gemar minum kopi dengan berbagai gaya pengolahan baik saat diskusi atau sekedar bercengkrama. Ditambah banyaknya kedai kopi yang menawarkan sajian kopi nusantara semakin memanjakan. Alhasil petani kopi lokal semakin terangkat, layaknya di kaki Gunung Anjasmoro, Kecamatan Wonosolam dengan Kopi Excelsa.

Bahkan untuk semakin mengenalkan ke masyarakat, para penggiat kopi asal Kecamatan Wonosalam mengadakan serangkaian acara dan perlombaan di ajang ‘Excelsa Coffee Day’ yang diselenggarakan di Kampoeng Djawi. Sebanyak dua puluh empat orang petani mengikuti lomba uji cita rasa kopi sebagai bagian pengenalan kopi varietas excelsa.

Panitia acara Muhamad Edi Kuncoro mengemukakan kegiatan ini sengaja digelar dengan varietas Kopi Excelsa. Jenis kopi ini menjadi produk kopi khas dan unggulan Kecamatan Wonosalam selain durian dan cengkihnya.

“Lomba ini sekaligus sebagai deklarasi Asosiasi Kopi Wonosalam sebagai daerah penghasil kopi di Jombang dan persiapan untuk pendaftaran indikasi geografis Kopi Excelsa Wonosalam dengan pendampingan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka),” ungkapnya dalam sambutannya.

Edi Kuncoro yang juga pendiri Kelompok Tani Kopi Wojo (Wonosalam - Jombang) ini mengatakan lomba uji cita rasa khusus kopi varietas excelsa merupakan yang pertama di Indonesia. Petani menyetor sampel biji kopi untuk diuji dewan juri yang dipimpin oleh tokoh kopi nasional Ir. Yusianto dari Puslitkoka.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam Endrias Bambang SP sangat berharap jenis kopi ini nantinya bisa menjadi ikon baru di Kota Santri. Para petani juga menjadi lebih tertarik lagi untuk bercocok tanam jenis kopi robusta ini, mengingat harganya yang juga cukup bagus di pasaran sehingga membuat nilai ekonomi petani meningkat.




“Kegiatan ini sekaligus deklarasi bahwa Kecamatan Wonosalam, sebagai daerah penghasil kopi dengan ciri khas rasa pahit asamnya ini. Asosiasi Kopi Wonosalam mendapatkan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Jombang, bahkan telah menetapkan 9 Oktober 2018 sebagai Hari Kopi Excelsa,” ujar Endrias Bambang.

Kegiatan ini mendapatkan animo yang sangat baik dari pengunjung. Bahkan, banyak dari luar Kabupaten Jombang, yang datang hanya untuk mencicipi kopi jenis excelsa ini. Salah satunya Abdul Hakim Bafagih, dari Kota Kediri. Ia mengaku sangat mendukung kegiatan lomba ini. Acara ini bagian dari apresiasi untuk para petani, agar semakin bersemangat dalam budi daya kopi jenis excelsa.

“Lomba ini menjadi bagian dari apresiasi pada petani yang telah bekerja keras merawat tanaman kopi. Kini, kopi Indonesia sedang naik daun. Jadi, agar petani semangat memperbaiki kualitas produksi kopinya harus kita apresiasi dengan lomba-lomba seperti ini,” kata Abdul.

Juri menilai satu per satu produksi kopi yang dibawa para peserta setelah di seduh. Dari berbagai penilaian, akhirnya juri memutuskan bahwa juara pertama dalam lomba ini diraih oleh Rusiono dengan Kopi Excelsa proses natural dengan nilai total 85,67. Selain mendapat uang tunai, yang bersangkutan juga mendapat apresiasi berupa Piala dari Bupati Jombang.

Sementara itu, Yusianto juri acara itu mengaku dirinya sangat tertarik dengan perkembangan kopi di Indonesia. Varietas kopi yang tumbuh di Indonesia semakin beragam. Selain robusta ataupun arabika, juga mulai marak dibudidayakan jenis excelsa.

“Potensi kopi Wonosalam sangat menjanjikan, sebagian besar peserta telah memproses kopinya dengan benar”, kata Yusianto yang juga dikenal dengan julukan profesor kopi Indonesia tersebut. aditya eko
Lebih baru Lebih lama