Anak didik di Kelompok Bermain (KB) Al Madinah, Kabuh selepas istirahat, sebelum melanjutkan materi pendidikan sesuai kurikulum akan dibagi ke dalam tiga kelompok untuk diajak mengaji, menghafalkan surat-surat pendek Alquran dan doa sehari-hari. Tidak lupa diajarkan untuk mempraktikkan gerakan salat.

KABUH – Masa anak-anak adalah masa yang tepat untuk memberikan dasar pengajaran guna bekal di masa depan. Salah satu dasar yang diberikan pada anak adalah pendidikan agama.

Lewat suasana bermain, anak didik di Kelompok Bermain (KB) Al Madinah, Kabuh selepas istirahat, sebelum melanjutkan materi pendidikan sesuai kurikulum akan dibagi ke dalam tiga kelompok untuk diajak mengaji, menghafalkan surat-surat pendek Alquran dan doa sehari-hari. Tidak lupa diajarkan untuk mempraktikkan gerakan salat.

“Selain memang sudah menjadi program lembaga, penyisipan program pendidikan agama ini juga didukung oleh wali anak didik,” terang Kepala KB Al Madinah, Tating Wahyuni Indrayana, S.Pd.

Perempuan yang akrab disapa Tating ini mengaku pembelajaran agama ini menjadi program unggulan pada KB yang telah berdiri sejak 2006 lalu. Hal ini didasarkan pada kultur masyarakat di sekitar lembaga yang menurutnya masih cukup awam dengan pendidikan agama.

Tating menekankan baik dirinya maupun pendidik lain di lembaga, tidak menentukan anak didik harus mencapai target tertentu dalam pemahaman pendidikan agama. Harapannya ingin mengenalkan dan membiasakan anak untuk bisa menjalankan ketentuan beragama.

Proses pembelajaran juga dibuat semenyenangkan mungkin. Model pengajaran dibuat seperti privat dengan satu guru membimbing tiga hingga empat anak didik. Sehingga anak didik diperhatikan dengan baik. Waktu pengajaran juga disesuaikan dengan mood anak. Jika anak sudah mulai bosan, sesi mengaji dapat diakhiri dan dilanjutkan dengan materi pembelajaran yang lain.


Meski mengunggulkan pembelajaran keagamaan, KB yang terletak di Desa Karangpakis ini juga tidak melupakan materi pembelajaran lain yang tertuang dalam tema pembelajaran. Beragam tema dari pengenalan diri sendiri, keluarga dan lingkungan, hewan, tumbuhan, kebutuhan, pofesi hingga transportasi juga diajarkan. Bahkan untuk memberikan kesan mendalam kepada anak didik terhadap pembelajaran yang sudah dijalaninya, pada setiap puncak tema guru akan mengajak melihat secara langsung hal-hal yang menjadi materi dalam pembelajaran.

“Seperti di puncak tema kebutuhan kali ini, kami mengajak anak didik untuk berenang bersama. Tujuannya menunjukkan secara langsung salah satu kegunaan air yang telah menjadi kebutuhan sehari-hari,” ujar Tating saat ditemui di sebuah kolam renang di wilayah Jombang.

Disinggung mengenai keterlibatan wali anak didik, perempuan berhijab ini dengan antusias menyebut bahwa wali anak didik di lembaga yang dibinanya tersebut begitu antusias dan memberikan dukungan penuh terhadap segala program lembaga. Hubungan serta komunikasi juga terjalin dengan baik bahkan hingga anak didik telah lulus dari lembaga.

“Hingga saat ini bahkan masih banyak wali anak didik yang memberikan perhatian kepada lembaga meski anaknya sudah tidak sekolah lagi disana. Beberapa juga bahkan ada yang meminta agar anaknya bisa meneruskan pembelajaran agama (mengaji) di lembaga meski sudah lulus,” ungkap Tating.

Kedepannya perempuan berparas ayu ini berharap lembaga yang sudah dibinanya selama duabelas tahun itu bisa memiliki gedung sendiri. Karena selama ini, lembaga yang berdiri atas inisiasi mantan istri Camat Kabuh ini masih menumpang di salah satu gedung pertemuan milik Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Kabuh. fitrotul aini.
Profil :

Nama lembaga : KB Al Madinah

Alamat : Jl. Raya Ploso – Babat No.05 Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh

Hari pembelajaran : Senin – Jumat

Jam belajar : 07.45 – 10.00

Jumlah anak didik : 20 orang

Jumlah pengajar : 3 orang
Lebih baru Lebih lama